Jokowi Happy, 38 Negara Dukung RI Gabung OECD
- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut baik keputusan dari 38 negara yang mendukung keanggotaan Indonesia di Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).
Nasional
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut baik keputusan dari 38 negara yang mendukung keanggotaan Indonesia di Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).
Hal ini disampaikan oleh Presiden dalam keterangannya di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Konawe, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara pada Selasa, 14 Mei 2024.
“Pemerintah sangat mengapresiasi atas telah diterimanya Indonesia sebagai anggota OECD. Ini penting sekali karena organisasi untuk negara-negara maju,” ujar Presiden, dilansir dari Kemendagri, pada Selasa, 14 Mei 2024.
- Perhatian! Berikut Daftar Lengkap Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan
- Masyarakat Makin Gemar PayLater, Pengguna Kredivo Luar Jawa Naik 37 Persen
- Saham UNVR hingga EXCL Top Gainers LQ45 Kala IHSG Sesi Menguat
Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa ini merupakan langkah penting bagi Indonesia untuk mengakses yang lebih luas pada investasi global dan sumber daya keuangan internasional, yang pada akhirnya akan memberikan manfaat besar bagi bangsa dan negara.
“Kita harapkan dengan kita masuk ke sana, ini akan mudah mengakses ke investasi, mudah mengakses ke lembaga-lembaga internasional yang bermanfaat bagi negara kita,” terangnya.
Selain itu, Presiden juga menambahkan bahwa keanggotaan di OECD akan membantu Indonesia menghindari perangkap pendapatan menengah atau middle income trap. Bergabungnya Indonesia dengan OECD juga diharapkan dapat mendorong transisi negara ini menjadi negara maju.
“Saya kira OECD akan memberikan manfaat yang konkret bagi kita, terutama agar kita tidak terjebak pada middle income trap dan kita bisa melompat menjadi negara maju,” ungkap Jokowi.
“Karena memang di situ aturan mainnya banyak sekali yang harus kita ikuti dan ini akan mendisiplinkan kita untuk bisa masuk ke tujuan kita menjadi negara maju,” tambah dia.
Dewan OECD telah memutuskan untuk membuka diskusi aksesi dengan Indonesia, pada Rabu, 20 Februari 2024. Keputusan tersebut mengikuti penilaian oleh anggota OECD berdasarkan evidence-based Framework for the Consideration of Prospective Members.
Keputusan untuk membuka diskusi aksesi juga menjadi kelanjutan dari peningkatan keterlibatan dan kerja sama Indonesia sebagai salah satu negara Mitra Utama OECD sejak tahun 2007.
Setelah diskusi mengenai aksesi, Indonesia harus merancang peta jalan aksesi untuk proses tinjauan teknis akan disiapkan bersama dengan Pemerintah Republik Indonesia untuk dipertimbangkan oleh Dewan OECD pada pertemuan selanjutnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa 38 negara anggota OECD telah menyetujui Indonesia untuk masuk menjadi salah satu anggota organisasi tersebut.
- Wisata Indonesia Menggeliat, Emirates Minta Tambah Rute Penerbangan
- Maksimalkan Potensi Panas Bumi, BREN Gelontorkan Capex Senilai Rp2,57 Triliun
- Prabowo dan Gibran Temui MBZ, Ini yang Dibicarakan
Menko Airlangga juga menyebutkan bahwa pihaknya telah menerima peta jalan bergabungnya Indonesia menjadi anggota OECD dalam pertemuan dengan anggota OECD di Paris pekan lalu.
“Saya minggu lalu di Paris menerima secara resmi road map (peta jalan) dari mereka. Dua negara yang mendapatkan road map, satu Indonesia, yang kedua Argentina,” jelas Airlangga di Jakarta, pada Sabtu lalu, 11 Mei 2024.