Presiden Joko Widodo saat melakukan peninjauan ke Bendungan Mbay di NTT, Selasa 5 Desember 2023
Nasional

Jokowi Harap Bendungan Mbay Dapat Tingkatkan Produksi Beras hingga 250 Persen

  • Bendungan Mbay mampu menampung air hingga 51 juta meter kubik yang digunakan untuk melakukan pengairan dan irigasi terhadap ribuan hektar lahan
Nasional
Khafidz Abdulah Budianto

Khafidz Abdulah Budianto

Author

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan untuk meninjau pembangunan Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa 5 Desember 2023. 

Dalam kunjungan itu Presiden menyebut bahwa pembangunan Bendungan Mbay merupakan salah satu strategi dalam mencapai kedaulatan pangan. Pembangunan bendungan ini diharapkan juga meningkatkan produksi beras hingga 250% di kawasan tersebut.

“Pembangunan bentungan plus irigasinya itu memang dalam rangka strategi besar kita ke ketahanan pangan kedaulatan pangan,” kata Presiden Jokowi, dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Selasa, 5 Desember 2023.

Presiden mengatakan jika Bendungan Mbay mampu menampung air hingga 51 juta meter kubik. Air sebanyak itu bakal digunakan untuk melakukan pengairan dan irigasi terhadap ribuan hektar lahan yang berada di kawasan tersebut. 

“Nantinya akan mengairi kira-kira 4.200 hektare, plus pengembangannya 1.900 hektare,” papar Presiden Jokowi. Jika bendungan ini telah selesai, diharapkan dapat meningkatkan produksi pangan khususnya beras di Kabupaten tersebut.

“Yang kita harapkan nanti dengan selesainya Bendungan Mbay ini, produksi beras di Kabupaten Nagekeo bisa meningkat sampai 250% - hingga peningkatannya bisa 2,5 kali lipat,” harap Presiden

Dirinya mengatakan pembangunan bendungan itu memang memiliki keterkaitan terhadap semuanya salah satunya peningkatan pangan dan kedaultan pangan.

Presiden juga menuturkan bahwa Bendungan Mbay ini dibangun sejak tahun 2021. Pekerjaan pembangunan bendungan ditargetkan akan selesai pada tahun 2024. 

“Sudah dimulai akhir 2021 dan memang belum selesai akan selesai nanti kira-kira di akhir 2024,” terang Presiden. 

Dalam kunjungannya tersebut, Presiden didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Penjabat (Pj) Gubernur NTT Ayodhia Kalake, dan Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do.

Sebagai informasi Bendungan Mbay dibangun oleh Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Kupang terletak di Desa Rendubutowe, Kecamatan Aesesa Selatan. Lokasinya berjarak sekitar 30 km dari pusat kota Kabupaten Nagekeo. Luas genangan pada Bendungan Mbay sekitar 499,55 hektare yang bersumber dari Sungai Aesesa, dikutip dari laman resmi Kementerian PUPR, Selasa.

Fungsi utama Bendungan Mbay sebagai pengairan irigasi di Kabupaten Nagekeo. Bendungan ini diproyeksikan untuk pengembangan dan peningkatan Daerah Irigasi (DI) Mbay Kanan dan Kiri seluas 5.898 hektare. 

Manfaat lain dari Bendungan Mbay yaitu mendukung kebutuhan air baku di Nagekeo sebesar 205 liter/detik dan mengurangi debit banjir Sungai Aesesa sebesar 283,33 m3/detik. Bendungan ini dibangun untuk menambah jumlah tampungan air di Provinsi NTT.

Pembangunan Bendungan Mbay dilakukan dengan dua paket pekerjaan senilai total Rp1,47 triliun. Paket I dikerjakan oleh BUMN PT Waskita Karya yang melakukan KSO dengan Bumi Indah. Adapun paket II dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya. Kemudian Manajemen Konstruksi dikerjakan oleh PT Indra Karya - Rancang Semesta - Sabana secara KSO.