Jokowi Lempar Bola Panas Pemindahan Ibu Kota ke Prabowo
- Dengan mewariskan ambisi besar pemerintahannya ke pemerintahan setelahnya, pernyataan Jokowi bisa dilihat sebagai bola panas yang dilemparkan ke Prabowo,
Nasional
JAKARTA - Presiden Joko Widodo membuat pernyataan yang cukup mengejutkan terkait pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Jokowi menegaskan bahwa Keputusan Presiden (Keppres) terkait pemindahan ibu kota selayaknya ditandatangani oleh presiden terpilih, Prabowo Subianto setelah seluruh persiapan di IKN selesai.
Dengan mewariskan ambisi besar pemerintahannya ke pemerintahan setelahnya, pernyataan Jokowi bisa dilihat sebagai bola panas yang dilemparkan ke Prabowo, mengingat beban berat yang akan dipikul pemimpin baru dalam mewujudkan proyek besar ini.
"Ya mestinya gitu, Presiden baru Pak Prabowo yang menandatangani," tegas Jokowi usai membuka Nusantara TNI Fun Run di IKN, Kalimantan Timur, dikutip Senin, 7 Oktober 2024.
Dengan waktu yang tersisa kurang dari tiga pekan sebelum berakhirnya masa jabatan, Jokowi tampaknya memilih menahan diri untuk mengambil keputusan strategis seperti pemindahan ibu kota, serta menyerahkan sepenuhnya keputusan tersebut kepada penerusnya.
- Saham BUKA Laris Manis Diburu Dekati ARA, Berapa Targetnya?
- Serikat Pekerja Tembakau di Jatim Sambut Positif Cukai Rokok Tak Naik
- Ekonomi Sulit, Kemasan Polos Rokok Elektronik Berdampak Negatif
Bukan Sekadar Pemindahan Fisik: Ekosistem Jadi Kunci
Menurut Jokowi, pemindahan ibu kota negara bukan hanya soal perpindahan fisik dari Jakarta ke IKN seperti pembangunan infrastruktur, dan gedung-gedung pemerintahan, tetapi juga menyangkut kesiapan ekosistem pendukungnya.
“Sekali lagi saya sampaikan, memindahkan ibu kota itu tidak hanya urusan fisiknya saja. tapi membangun ekosistemnya itu yang perlu. Dan ekosistem itu harus jadi,” terang Jokowi.
Infrastruktur-infrastruktur penting, seperti rumah sakit, sekolah, universitas, serta fasilitas umum lainnya, harus siap agar kehidupan di ibu kota baru bisa berjalan dengan lancar. Kesiapan ekosistem ini menurut Jokowi menjadi faktor penentu kapan Keppres pemindahan ibu kota akan ditandatangani.
"sehingga kalau yang namanya kita pindah itu rumah sakit siap karena itu dibutuhkan, pendidikan untuk anak-anak kita juga siap, sekolahan artinya juga dibutuhkan, dari TK, SD, SMP, SMA, SMK, sampai universitas, kemudian masalah yang berkaitan dengan logistik, di mana kita mencari sesuatu barang, di mana kita mencari sesuatu, ingin beli barang, semuanya itu harus siap. Kalau sekarang apartemennya siap, tapi kantornya belum, mau apa," pungkas Jokowi
- Saham BUKA Laris Manis Diburu Dekati ARA, Berapa Targetnya?
- Serikat Pekerja Tembakau di Jatim Sambut Positif Cukai Rokok Tak Naik
- Ekonomi Sulit, Kemasan Polos Rokok Elektronik Berdampak Negatif
Menanti Tanda Tangan Prabowo
Presiden Jokowi menegaskan bahwa Keppres pemindahan ibu kota baru akan ditandatangani oleh presiden terpilih, Prabowo Subianto, pada saat yang tepat.
Hal ini tentu memberikan tekanan tersendiri bagi Prabowo, karena ia akan menjadi pemimpin yang bertanggung jawab atas langkah final pemindahan ibu kota.
Bagi banyak pihak, langkah Jokowi menyerahkan tanggung jawab besar kepada penerusnya bisa dilihat sebagai sebuah manuver politik yang cerdas.
Prabowo mungkin akan menghadapi tantangan besar untuk mewujudkan visi IKN yang menjadi simbol transformasi Indonesia menuju negara maju.
Dengan progres infrastruktur yang terus dibangun, pertanyaan besar yang tersisa adalah apakah Prabowo akan melanjutkan ambisi pemindahan ibu kota ini dengan kecepatan dan skala yang sama?, ataukah ia akan mengkaji ulang beberapa aspek dari proyek tersebut?.