<p>Presiden Jokowi. (Foto: Setneg/Ibrahim).</p>
Nasional

Jokowi Minta Anies Cs Waspadai Tren Penyebaran COVID-19

  • Per 31 Agustus 2020 terdapat kurang lebih 175 ribu kasus positif di Indonesia dari 2,23 juta pengujian yang telah dilakukan.

Nasional

Drean Muhyil Ihsan

BOGOR – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan seluruh gubernur dan pemerintah daerah, termasuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, mewaspadai tren peningkatan penyebaran COVID-19 di tingkat global. Kepala Negara meminta pemda untuk memperhatikan betul data pergerakan kasus COVID-19 di wilayahnya masing-masing.

Presiden Jokowi meminta agar kepala daerah berhati-hati dengan tren peningkatan kasus COVID-19 di kawasan Asia dan Eropa. Baginya, hal ini harus dijadikan pelajaran bersama agar peningkatan jumlah kasus tidak mengalami kenaikan yang parah.

Berdasarkan data yang diterima presiden, per 31 Agustus 2020 terdapat kurang lebih 175.000 kasus positif di Indonesia dari 2,23 juta pengujian yang telah dilakukan. Angka tersebut juga diikuti dengan tingkat kesembuhan yang semakin meningkat dari waktu ke waktu.

Pada bulan April lalu misalnya, tingkat kesembuhan diketahui berada pada kisaran 15% dan pada Agustus meningkat drastis menjadi 72,1%. Angka tingkat kesembuhan tersebut lebih tinggi dari rata-rata tingkat kesembuhan secara global sebesar 69%.

“Jumlah kasus aktif atau masih dalam perawatan juga menurun dari 77 persen di April menjadi sebesar 23,69 persen di bulan Agustus. Ini lebih baik dari rata-rata dunia yaitu sebesar 27 persen,” kata Jokowi saat rapat terbatas dengan para gubernur melalui konferensi video dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa 1 September 2020.

Ia juga mengingatkan agar semua pihak berupaya keras untuk menangani pandemi. Utamanya untuk menurunkan tingkat kematian akibat virus corona jenis baru ini. Yang tidak kalah penting, agar tidak kehilangan kendali dalam penanganan penyebaran COVID-19.

“Kalau kita lihat dari perkembangan yang ada, untuk persentase kematian dari kasus positif tingkat nasional dari bulan April angkanya tinggi, kemudian menurun. Di bulan Agustus sudah berada pada posisi 4,27%. Ini yang harus kita upayakan terus agar persentase kematian semakin hari semakin membaik,” tuturnya. (SKO)