Jokowi Minta Industri Jasa Keuangan Bantu Pendanaan Smelter
- Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta pelaku industri jasa keuangan turut memberikan dukungan nyata terhadap upaya hilirisasi, termasuk pendanaan proyek smelter
Nasional
JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta pelaku industri jasa keuangan turut memberikan dukungan nyata terhadap upaya hilirisasi, termasuk pendanaan proyek smelter.
Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah yang akan menutup ekspor komoditas serta menggenjot hilirisasi di dalam negeri untuk memberikan nilai tambah lebih terhadap komoditas.
"Karena masih saya dengar yang mau bikin smelter saja kesulitan cari pendanaan," kata Jokowi dalam Pertemuan Industri Jasa Keuangan Senin, 6 Februari 2022.
- 7 Cara Fantastis Penggunaan Baking Soda dan Cuka untuk Pecahkan Masalah Sehari-Hari
- 5 Rekomendasi Buku Pengembangan Diri yang Akan Mengubah Karier Anda
- Mulai Khawatir Krisis Penduduk, China Bolehkan Pasangan Belum Menikah Punya Anak
Meski meminta dukungan pendanaan untuk smelter, Jokowi juga meminta hal ini tetap diberikan dengan kalkulasi dan kehati-hatian yang tinggi. Lagi-lagi, kepala negara ini menekankan, hilirisasi menjadi kunci bagi Indonesia untuk lompat menjadi negara maju. Karena hingga 2018 Indonesia masih berada di kelompok lower middle income country sempat naik namun turun lagi karena pandemi.
Sebelumnya, Jokowi telah menyetop keran ekspor bijih nikel sejak 1 Januari 2022. Dan terakhir, Jokowi mengumumkan ekspor bauksit akan dilarang mulai Juni 2023.
Jokowi mencontohkan ekspor nikel yang melompat dari US$1,1 miliar menjadi US$30 miliar setelah ekspor dilarang dan hilirisasi dilakukan. Hilirisasi pun kemudian berlanjut ke bauksit. Lalu direncanakan lanjut ke timah, tembaga, emas, maupun gas alam dan minyak.