Nasional

Jokowi Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,5 Persen pada Kuartal IV-2021

  • Presiden Joko Widodo optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal keempat tahun ini bisa mencapai 5,5%, lebih baik dari kuartal ketiga.
Nasional
Daniel Deha

Daniel Deha

Author

JAKARTA – Presiden Joko Widodo optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal keempat tahun ini bisa mencapai 5,5%. Sejumlah indikator kunci telah menunjukkan perbaikan yang bisa membuat lompatan menuju pemulihan ekonomi secara nasional.

"Kita harapkan di kuartal keempat ini, hitungan kita antara 4,5 persen sampai 5,5 persen. Itu yang kita harapkan bisa tercapai," katanya dalam acara Apel Kepala Kesatuan Wilayah (Kasatwil) Tahun 2021 dikutip Senin, 6 Desember 2021.

Kepala Negara juga sangat yakin ekonomi Indonesia menuju tahap pemulihan besar di tahun depan jika kondisi saat ini dipertahankan.

"Kalau pengendaliannya masih seperti ini, nah di 2022 inilah, kebangkitan ekonomi akan kelihatan asalkan kondisi seperti yang kita hadapi sekarang ini," imbuhnya.

Pada kuartal pertama 2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih minus 0,74%. Namun seiring perbaikan, ekonomi mengalami rebound sangat tinggi pada kuartal kedua menjadi 7,07%. Pada kuartal ketiga, terus mengalami perbaikan meski mengalami perlambatan akibat digebuk varian Delta pada Juli 2021.

Pemerintah hanya bekerja maksimal kurang dari dua bulan untuk mengaktivasi ekonomi karena praktis selama 1,5 bulan, yaitu mulai Juli sampai Agustus pertengahan terjadi Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat atau PPKM Level 4.

Badan Pusat Statistik (BPS) akhirnya melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi berada di level 3,51% pada kuartal ketiga, berada di atas asumsi pasar yang memperkirakan bisa terjadi minus.

Jokowi mengatakan bahwa motor penggerak dari pertumbuhan ekonomi adalah investasi, bukan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Tahun ini pemerintah menargetkan realisasi investasi hingga Rp900 triliun.

Hingga kuartal ketiga 2021, realisasi investasi telah mencapai 73% atau Rp659,4 triliun. Tahun depan, Jokowi menargetkan investasi sangat tinggi menjadi Rp1.200 triliun.

"Supaya tahu, APBN itu hanya mempengaruhi kurang lebih 15 persen sampai 18 persen dari pertumbuhan ekonomi yang kita miliki. Jangan keliru. Artinya apa? (Sebanyak) 85 persen perputaran uang, pertumbuhan ekonomi itu ada di swasta dan BUMN," terang Jokowi.

Jokowi mengungkapkan bahwa seiring dengan pemerataan infrastruktur di Tanah Air, gairah investasi di berbagai daerah pun mulai terlihat. Hal itu tampak dari peta geografis realisasi investasi pada kuartal terakhir tahun ini.

Dari data Kementerian Investasi, tercatat bahwa realisasi investasi di luar Pulau Jawa lebih besar yaitu Rp340,7 triliun dibandingkan di Pulau Jawa yang sebesar Rp318,7 triliun.

"(Sekarang) Di luar Jawa sudah lebih besar. Di Jawa itu 48 persen, di luar Jawa sudah 51,7 persen. Sudah lebih banyak di luar Jawa, artinya ini bagus, pergeseran ini bagus. Dulu lebih dari 68 persen itu ada di Jawa," papar Jokowi.