Jokowi Pakai Baju Adat Tanimbar di Sidang Tahunan MPR, Apa Filosofinya?
- Jokowi tampak mengenakan kemeja putih dengan kain tenun sinune berkelir hitam lengkap dengan kalung besar emas di leher yang bernama Wagpar selain itu ada pula aksesori ikat kepala berwarna hitam yang disebut Nermama Tataban Ulun yang dihias dengan Somalea dengan bulu burung Cenderawasih.
Nasional
JAKARTA - Presiden Joko Widodo tampak mengenakan baju adat Tanimbar dari Maluku ketika hadir dalam acara Sidang Tahunan MPR di kawasan Senayan, Jakarta Rabu, 16 Agustus 2023. Penggunaan baju adat ini telah menjadi tradisi yang dilakukan Jokowi setiap tahunnya.
Jokowi tampak mengenakan kemeja putih dengan kain tenun sinune berkelir hitam lengkap dengan kalung besar emas di leher yang bernama Wagpar selain itu ada pula aksesori ikat kepala berwarna hitam yang disebut Nermama Tataban Ulun yang dihias dengan Somalea dengan bulu burung Cenderawasih.
Pakaian adat yang dikenakan Jokowi ini ternyata sarat makna dan filosofi. Dikutip dari sebuah sumber, disebukan bahwa Nermama Tataban Ulun yang dipakai Jokowi melambangkan kebesaran seorang raja.
- 5 Tips Membeli Rumah Pertama , Anak Muda Wajib Tahu!
- Jadi Tersangka Kasus Tambang, Ismail Thomas Miliki Harta Rp9 Miliar
- Anak Usaha Telkom (TLKM), Metranet Luncurkan Marketplace Industri Pangan
Penutup kepala ini adalah simbol perlindungan dari pemimpin untuk masyarakat. Sedangkan salempang yang dikenakan Jokowi disebut Skawi yang memiliki filosofi tanggung jawab pemimpin kepada rakyatnya.
Baju Adat Tanimbar
Baju adat Tanimbar adalah pakaian tradisional yang dikenakan oleh masyarakat suku Tanimbar. Tanimbar sendiri merupakan kepulauan yang berada di Kecamatan Yamdena, Kepulauan Maluku Tenggara, Provinsi Maluku.
Kain tenun Tanimbar dibuat dengan prinsip yang sederhana yaitu penggabungan benang secara memanjang dan melintang layaknya kain tenun pada umunya.
Adapaun motif dan warna kain Tanimbar beragam. Sebagian besar didominasi oleh garis-garis dan diselingi dengan corak hasil adaptasi alam seperti motif binatang, tumbuhan, dan manusia.
Jenis Kain Tanimbar
Salah satu daerah penghasil tenun di Kepulauan Tanimbar adalah Yamdena. Di Yamdene, terdapat empat jenis kain, yakni Tais Matan, Tais Anday, Tais Maran, dan Ule Rati.
Tais Matan identik dengan motif utama di ujung kain. Sementara, sisanya didominasi oleh garis. Sedangkan Tais Anday memiliki bagian ujung yang dihiasi garis hitam-putih dan motif utama di tengah. Lalu Tais Maran biasanya menampilkan garis di bagian tengah dan motif utama di ujung dan Ule Rati hadir dengan motif berbentuk ulat yang tersebar di seluruh kain.
Selain itu empat jenis kain tersebut, ada juga beberapa motif lainnya. Seperti misalnya motif Lelemuke atau bunga anggrek merupakan salah satu motif utamanya.Bagi masyarakat Tanimbar sendiri, bunga anggrek adalah perlambang kecantikan, keagungan, dan keuletan.