Bendungan Bolango Ulu di Kabupaten Bone Bolango
Infrastruktur

Jokowi Pantau Proyek Bendungan Bolango Ulu di Gorontalo, Total Investasi Rp2,42 Triliun

  • Presiden Joko Widodo meninjau progres pembangunan Bendungan Bolango Ulu di Kabupaten Bone Bolango dengan nilai investasi sebesar Rp2,42 triliun.

Infrastruktur

Debrinata Rizky

JAKARTA - Presiden Joko Widodo meninjau progres pembangunan Bendungan Bolango Ulu di Kabupaten Bone Bolango dengan nilai investasi sebesar Rp2,42 triliun.

Adapun pembangunan bendungan Bolango Ulu masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) dan merupakan bagian dari proyek pembangunan 61 bendungan dari 2015 hingga 2025 yang akan menambah jumlah tampungan air yang dibangun Kementerian PUPR dalam mendukung ketahanan pangan dan air di Gorontalo.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pengelolaan sumber daya air dan irigasi terus dilanjutkan untuk mendukung ketahanan pangan.

"Bendungan dan jaringan irigasinya dibangun dengan biaya besar. Oleh karena itu pastikan kualitas pekerjaannya baik sehingga dapat segera dimanfaatkan secara optimal untuk mengairi sawah - sawah milik petani," kata Basuki pada Selasa, 23 April 2024.

Sekadar informasi, Bendungan Bolango Ulu merupakan bendungan multipurpose yang dibangun sejak 2019 dan ditargetkan selesai pada Oktober 2024. Menelan biaya pembangunan bendungan sebesar Rp2,42 triliun dengan progres fisik saat ini 48,41%.

Bendungan Bolango Ulu  memiliki daya tampung yang cukup besar 84,10 juta m3 untuk mendukung daerah irigasi seluas 4.950 ha, khususnya pada Daerah Irigasi (DI) Lomaya, DI Alale, dan DI Pilohayanga, sehingga akan meningkatkan intensitas tanam (dari IP 265 menjadi IP 300) pada pola padi-padi-palawija jika dibandingkan dengan metode tadah hujan yang hanya menghasilkan satu kali panen dalam setahun. 

Bendungan dengan tipe urugan batu inti tegak ini memiliki luas genangan mencapai 483 ha yang dapat dimanfaatkan sebagai tampungan air pengendali banjir wilayah hilir Sungai Bolango. Sumber air yang berasal dari DAS Bolango akan dikendalikan oleh bendungan, khususnya pada musim hujan dengan mereduksi debit banjir hingga 414 m3/detik. Kemudian juga memiliki potensi sebagai sumber tenaga listrik sebesar 4,96 MW.

Bendungan Penuhi Kebutuhan Air

Basuki melanjutkan, manfaat lain bendungan yang tidak kalah penting adalah untuk memenuhi kebutuhan air baku sebesar 2.200 liter per detik dengan asumsi  melayani 2 juta jiwa.

Pembangunan Bendungan Bulango Ulu dikerjakan dalam dua paket konstruksi, yakni Paket I dilaksanakan oleh kontraktor PT. Hutama Karya - PT. Basuki Rahmanta Putra, PT Bina Nusa Lestari (KSO) dan Paket II oleh PT Brantas Abipraya – PT Bumi Karya, dan PT Istaka Karya (KSO).