Jokowi: Pemimpin Selanjutnya Harus Berani Jaga Hilirisasi Industri
- Menurutnya, kebijakan berani yang dilakukan Indonesia seperti hilirisasi industri nantinya akan menghadapi tantangan yang tidak mudah.
Nasional
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuturkan Indonesia membutuhkan pemimpin yang berani untuk menjaga kebijakan-kebijakan yang telah dibuat untuk memajukan bangsa, di antaranya terkait hilirisasi industri.
Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam pertemuannya bersama sejumlah pemimpin redaksi media nasional yang digelar di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 10 Agustus 2023.
“Ke depan saya kira bukan tentang siapa presidennya, yang paling penting menurut saya sanggup enggak (untuk) konsisten terhadap apa yang sudah kita mulai ini, berani enggak. Ini butuh keberanian,” kata Jokowi dalam keterangan resmi dikutip Jumat, 11 Agustus 2023.
- 5 Tanda Anda Memiliki Kondisi Keuangan yang Sehat
- Ingin Hidup Tenang, Ini 5 Panduan Mindfulness untuk Pemula
- Makna Nama Baru Gunung Bawah Laut di Pacitan ‘Jogo Jagad’
Jokowi menilai keberanian dan konsistensi tersebut diperlukan karena tantangan dan tekanan yang dihadapi oleh Indonesia ke depannya akan semakin meningkat. “Nanti butuh yang ke depan, karena tekanannya menurut saya makin berat, nyali, keberanian. Yang kedua, konsistensi. Konsistensi itu saja sudah karena butuh daya tahan,” jelasnya.
Menurutnya, kebijakan berani yang dilakukan Indonesia seperti hilirisasi industri nantinya akan menghadapi tantangan yang tidak mudah. Jokowi menyebut, tantangan tersebut dapat berdampak terhadap ekonomi nasional sehingga diperlukan konsistensi untuk mempertahankan kebijakan yang telah ada.
Ia memberi contoh saat Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO memenangkan gugatan Uni Eropa soal keputusan Indonesia menyetop ekspor bijih nikel. “Kita enggak akan berhenti meskipun digugat,” tegasnya.
- Jakarta-Bandung 30 Menit, Tiket Kereta Cepat Diusulkan Rp250 Ribu
- Beda dengan BI, Inilah Proyeksi Suku Bunga The Fed Tahun 2023 dari Citi Indonesia
- Tingkatkan Peluang Pendapatan Mitra, Gojek Gelar Promo Hemat dalam Rangka HUT RI
Lebih lanjut Presiden meyakini jika Indonesia konsisten mempertahankan hilirisasi industri dalam beberapa tahun ke depan, maka Indonesia bisa menjadi negara maju. Jokowi menghitung pendapatan per kapita Indonesia bisa di atas US$10.000 (sekitar RP152,21 juta jika konsisten dalam kebijakan.
"Artinya sudah masuk ke (kategori) negara maju karena income per capita untuk negara maju kan biasanya di atas US$11.000 (sekitar Rp167,43 juta),” terangnya.