Presiden Joko Widodo  meresmikan Bendungan Bintang Bano di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Jumat, 14 Januari 2022.
Nasional

Jokowi Resmikan Bendungan Ke-3 di NTB Senilai Rp1,4 Triliun

  • Presiden Joko Widodo meresmikan Bendungan Bintang Bano di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Jumat, 14 Januari 2022 senilai Rp1,4 triliun.

Nasional

Daniel Deha

JAKARTA -- Presiden Joko Widodo meresmikan Bendungan Bintang Bano di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Jumat, 14 Januari 2022. 

Peresmian bendungan ini merupakan yang kedua pada tahun ini. Sebelumnya, Jokowi meresmikan Bendungan Randugunting di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Jokowi mengatakan Bendungan Bintang Bano merupakan bendungan ketiga yang sudah selesai dikerjakan dari target enam bendungan di provinsi NTB.

"Bendungan ini adalah satu dari enam bendungan yang dibangun di provinsi Nusa Tengara Barat," katanya dalam konferensi pers, dilihat di Youtube Sekretariat Kabinet.

Dua bendungan di NTB yang sudah beroperasi adalah Bendungan Tanju di Kabupaten Dompu yang diresmikan pada 2018. Selain itu, ada Bendungan Mila yang juga terletak di Dompu, yang diresmikan pada 2019. Sementara, tiga bendungan yakni Beringin Sila, Tiu Suntuk dan Meninting kini tengah dibangun.

Jokowi mengatakan, Bendungan Bintang Bano menghabiskan anggaran senilai Rp1,4 triliun sejak dibangun pada tahun 2015 lalu.

Kapasitas Bendungan Bintang Bano mencapai 76 juta meter kubik (m3) dengan luas genangan sebesar 256 hektare (Ha) dan mampu mengairi 6.700 hektare sawah.

Nantinya, bendungan ini juga berfungsi sebagai pengendali banjir bagian hilir terutama di Kota Taliwang. Selain itu bendungan ini juga dapat menghasilkan energi listrik dengan kapasitas 8,8 MW dan menjadi salah satu destinasi pariwisata yang menarik bagi masyarakat setempat.

Jokowi berharap kehadiran Bendungan Bintang Bano bisa memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat NTB, khususnya di Sumbawa Barat.

"Kita harapakan bendungan akan mendukung ketersediaan air di Sumbawa Barat, mendukung ketahaan pangan di Provinsi NTB dan juga bisa memenuhi kebutuhan air baku khususnya di daerah-daerah kering yang ada di NTB," pungkas Jokowi.

Jokowi menuturkan bahwa Bendungan Bintan Bano merupakan bendungan ke-29 yang sudah selesai dikerjakan sejak tahun 2015.

Dia menargetkan akan merampungkan sekitar 57 bendungan hingga akhir pemerintahannya pada tahun 2024 mendatang.

"Kenapa kita bangun, ketahanan pangan, kemandirian pangan, kedaulatan pangan, itu hanya akan bisa terjadi kalau di seluruh provinsi ada air, kuncinya air," ungkapnya.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sebelumnya mengatakan bahwa Bendungan Bintang Bano dikerjakan oleh kontraktor PT Brantas Abipraya-PT Hutama Karya-PT Bahagia Bangun Nusa (KSO) juga difungsikan untuk mengurangi banjir di Kabupaten Sumbawa Barat sebesar 53%.

"Berdasarkan laporan dari Pak Bupati Sumbawa Barat dan Wakil Bupati, saat terjadi hujan besar di daerah Taliwang, Sumbawa Barat sudah tidak terjadi banjir lagi. Apalagi nanti kalau Bendungan Tiu Suntuk selesai juga akan menambah daya kendali banjir," katanya.

Dia menargetkan, Bendungan Beringin Sila di NTB bisa selesai dikerjakan tahun ini sehingga nantinya segera mengairi lahan pertanian masyarakat.

“Sesuai rencana kontrak akan selesai pada tahun 2022 dengan progres saat ini 70 persen,” ungkapnya.