Jokowi: RI Dapat 290 Juta Vaksin Sampai Akhir 2021
JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pemerintah telah mendapatkan komitmen 20-30 juta vaksin pada akhir 2020 dan sekitar 290 juta vaksin sampai akhir 2021. Jokowi mengakui upaya percepatan pengujian dan pengadaan vaksin COVID-19 untuk jangka pendek ini pemerintah harus berlomba-loba dengan negara lain untuk mendapat akses vaksin secepat-cepatnya. “Saya minta kepada para gubernur, […]
Nasional
JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pemerintah telah mendapatkan komitmen 20-30 juta vaksin pada akhir 2020 dan sekitar 290 juta vaksin sampai akhir 2021.
Jokowi mengakui upaya percepatan pengujian dan pengadaan vaksin COVID-19 untuk jangka pendek ini pemerintah harus berlomba-loba dengan negara lain untuk mendapat akses vaksin secepat-cepatnya.
“Saya minta kepada para gubernur, pengendalian COVID-19 harus tetap menjadi fokus sampai seluruh rakyat kita vaksin semuanya,” kata Jokowi dalam konferensi persnya secara virtual, Selasa 1 September 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Di sisi lain, pemerintah tengah mengembangkan vaksin strain indonesia yang dinamakan vaksin merah putih. Saat ini, vaksin merah putih masih dikerjakan konsorsium yang melibatkan lembaga biologi Eijkman, perguruan tinggi, dan sejumlah lembaga penelitian.
“Saat ini sedang dalam benih vaksin dan perkembangan 30-40% dan uji klinis awal tahan depan dan insyaallah siap produksi pertengahan 2021,” tambah dia.
Peran Pemda
Meksipun optmististis terhadap perkembangan vaksin, Jokowi menegaskan pemerintah daerah harus memainkan ‘gas dan rem’ pengendalian virus. Pasalnya, per 31 Agustus jumlah kasus positif di Indonesia tembus 175 ribu dari 2,2 juta tes yang telah dilakukan.
Seiring dengan bertambahnya kasus positif COVID-19, Indonesia juga mencatat kenaikan tingkat kesembuhan atau case recovery rate. Pada April 2020, tingkat kesembuhan berada di level 15%, sedangkan pada Agustus menjadi 72,1%.
Angka ini tercatat terus mengalami perbaikan, serta lebih tinggi dibanding rata-rata tingkat kesembuhan dunia di level 69%. Selain itu, kasus aktif atau masih dalam perawatan juga menurun dari 77% pada April menjadi 23,69% pada Agustus.
Persentase ini lebih baik dari rata-rata dunia yaitu sebesar 27%. Namun, case fatality rate di Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata kematian di dunia. Meskipun sudah terjadi penurunan dari 7,83% pada April menjadi 4,2% pada Agustus 2020.
Padahal, tingkat kematian di tingkat global rata-rata berkisar 3,6% saja. “Ini harus kita upayakan terus agar persentase kematian semakin lama semakin membaik. Kemudian, persentase kesembuhan pada Maret masih rendah sekali tapi di Agustus kesembuhan kita sudah 72,17% ini yang patut kita syukuri.”