Jokowi Sentil Perbankan Lebih Doyan Investasi daripada Salurkan Kredit UMKM
- Jokowi menekankan pentingnya perbankan untuk meningkatkan pemberian kreditnya khususnya kepada sektor UMKM.
Perbankan
JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau kerap disapa Jokowi menekankan pentingnya perbankan untuk meningkatkan pemberian kreditnya, khususnya kepada sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Pria asal Solo itu memperhatikan belakangan ini banyak perbankan yang lebih fokus memperkuat portofolionya ke dalam instrumen seperti surat berharga negara (SBN) atau sertifikat Bank Indonesia (SBI).
“Saya ajak perbankan. Memang harus prudent, hati-hati. Tapi tolong lebih didorong lagi kreditnya, terutama bagi UMKM. Jangan semuanya ramai-ramai membeli ke BI atau SBN," ujar Jokowi dikutip dari akun Youtube Sekretariat Presiden pada Kamis, 30 November 2023.
- Kendala Harga, Pemerintah Batal Impor Beras 1 Ton dari China
- Produksi Vale Indonesia (INCO) Tembus 17.953 Metrik Ton
- Kamboja Batal Bangun Pembangkit Listrik Batu Bara
Jokowi mengakui jika perbankan secara sah memang diperbolehkan untuk berinvestasi dalam SBN dan SBI. Sebab, langkah demikian merupakan bagian daripada portofolio yang bertujuan untuk menjaga likuiditas bank tersebut.
Akan tetapi, jika banyak perbankan mulai mengarahkan ke sektor tersebut, imbasnya terjadi penurunan terhadap sektor rill. Alhasil, para pelaku UMKM akan terkena dampaknya. "Terlalu banyak dibeli SBN dan SBI. Jadi ke sektor riil berkurang," ujarnya.
Berdasarkan sudut pandang pelaku usaha, kata Jokowi, saat ini ada perasaan kekurangan uang di peredaran. Selain itu, dari segi fiskal, realisasi belanja pemerintah daerah dan pusat juga dinilai belum optimal.
Menurut informasi dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, portofolio bank dalam SBN pada akhir Oktober 2023 mencapai Rp1.610,94 triliun.
Apabila diuraikan, kepemilikan perbankan sendiri terhadap SBN juga telah mencapai 29,18% dari total nilai SBN keseluruhan hingga 31 Oktober 2023.
Adapun, mengacu laporan Analisis Uang Beredar yang dirilis Bank Indonesia (BI), kredit yang disalurkan oleh perbankan mencapai Rp6.863 triliun pada Oktober 2023, tumbuh positif 8,7% secara tahunan Year-on-Year (yoy).
Asal tahu saja telah BI menargetkan penyaluran kredit pada keseluruhan 2023 mencapai target 9%-11%. Di sisi lain, Gubernur BI Perey Warjiyo mengatakan pihaknya tetap optimis pertumbuhan kredit pada 2024 akan moncer di tengah tahun politik atau Pemilu. "Pertumbuhan kredit 10-12% pada 2024," katanya.