Jokowi Sesumbar Pertumbuhan Ekonomi Bisa Tembus 7 Persen
Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2021 mencapai 7% meski masih di tengah pandemi COVID-19.
Nasional
JAKARTA – Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2021 mencapai 7% meski masih di tengah pandemi COVID-19.
“Pada kuartal ini artinya April, Mei, Juni saya sudah sampaikan pada menteri dan didukung gubernur, bupati, wali kota karena ekonomi nasional itu berasal dari agregat di kabupaten/kota dan provinsi. Kuartal kedua berarti April, Mei, Juni target kita kurang lebih 7 persen,” kata Presiden Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Forkopimda Provinsi Riau mengenai penanganan pandemi COVID-19 yang digelar di Pekanbaru, Riau, dilansir Antara, pada Rabu, 19 Mei 2021.
Menurut Presiden Jokowi, untuk mencapai target tersebut, persoalan COVID-19 harus diselesaikan.
“Bagaimana caranya? Caranya ya COVID-nya selesaikan sehingga orang percaya diri untuk konsumsi, ada demand sehingga produksinya bergerak. Hati-hati kurang lebih 7 persen plus itu bukan barang mudah tapi saya meyakini Insyaallah bisa,” ungkap Presiden.
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- Cegah Ledakan Kasus COVID-19, Pemerintah Geser dan Hapus Hari Libur Nasional Ini
- Penyaluran KPR FLPP: BTN Terbesar, Tiga Bank Daerah Terbaik
Presiden Jokowi juga mengungkapkan alasannya datang ke provinsi Riau karena ingin memberikan keyakinan untuk dapat meraih pertumbuhan ekonomi 7% pada kuartal II-2021.
“Untuk ekonomi Riau masuk provinsi yang sudah positif. Ini Alhamdulillah meskipun masih kecil tapi sudah positif, di Riau masuk 10 provinsi yang positif yaitu di 0,41 (persen),” tambah Presiden.
Ia pun meminta agar pemerintah provinsi Riau dapat optimistis bekerja untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi.
“Jadi harus optimis. COVID-nya ini beresin, kalau diberesin bisa melompat di atas 7 persen di kuartal II kemudian kuartal III akan lebih mudah lagi,” ungkap Presiden.
Namun Presiden Jokowi meminta agar sektor pertanian dan perkebunan diperkuat di Riau.
“Hati-hati pertanian dan perkebunan di sini sangat kuat dan sekarang harga-harga komoditas pertanian seperti karet, sawit, kertas semuanya pada posisi tinggi jadi saya memperkirakan Insyaallah di kuartal II dengan catatan COVID-nya beres, rampung provinsi Riau karena sudah positif,” tambah Presiden.
Presiden Jokowi juga meminta agar ada detail soal pertumbuhan ekonomi di setiap kabupaten dan kota di Riau.
“Yang plus mana, yang masih minus yang mana tapi minusnya kecil-kecil kok bisa diperbaiki asal COVID-nya ini diselesaikan,” ungkap Presiden.
Percaya Diri adalah Kunci
Kuncinya adalah agar masyarakat memperoleh kepercayaan diri untuk mengkonsumsi dan menciptakan permintaan.
“Hanya itu kuncinya. Kalau itu bisa kita selesaikan Insyaallah ekonominya berjalan, COVID-nya ketekan. Di saya melihat tadi kurvanya sudah turun sedikit, tapi yang kita butuh ‘kan turunnya banyak,” tambah Presiden.
Cara untuk menekan laju pertumbuhan COVID-19 di provinsi Riau menurut Presiden Jokowi adalah dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Kuncinya di PPKM skala mikro yang bergerak di tingkat paling bawah, Kita beruntung bahwa kita memiliki babinsa, babinkamtibmas, ada lurah, RT dan RW, inilah yang harus digerakkan. Begitu ada satu kasus positif di satu RW langsung isolasi, karantina, kalau berat bawa ke rumah sakit. Tetapi hati-hati kalau sudah turun jangan lengah jangan hilang kewaspadaan, jangan lengah dan jangan tunggu chaos baru kita bertindak, terlambat,” tegas Presiden.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- Tandingi Telkomsel dan Indosat, Smartfren Segera Luncurkan Jaringan 5G
- Bangga! 4,8 Ton Produk Tempe Olahan UKM Indonesia Dinikmati Masyarakat Jepang
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melihat target pertumbuhan ekonomi versi pemerintah terlalu optimis. Head of Macroeconomic & Market Research Bank Mandiri, Dian Ayu Yustina memproyeksikan ekonomi Indonesia hanya bisa tumbuh 4,4% tahun ini.
Proyeksi dari Bank Mandiri itu lebih rendah dibandingkan target pertumbuhan ekonomi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mau pun Bank Indonesia yang maksimal sebesar 5,3% dan 5,1%.
“Keseluruhan tahun ini kami memperkirakan ekonomi tumbuh 4,4%,” kata Dian dalam Media Gathering Virtual Economic Outlook & Industri Kuartal-II 2021, Rabu 19 Mei 2021. (SKO)