<p>Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti pasokan bahan pangan pokok saat wabah virus corona (COVID-19) mendera Indonesia, termasuk menjelang puasa. / Antara Foto</p>
Industri

Jokowi Soroti Distribusi Bahan Pokok Saat COVID-19 Jelang Puasa

  • Pemerintah akan menjamin ketersediaan 11 komoditas pangan utama dengan menjaga pasokan, distribusi, maupun stabilitas harga dalam menghadapi periode puasa selama Bulan Ramadan.

Industri
Khoirul Anam

Khoirul Anam

Author

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti pasokan bahan pangan pokok saat wabah virus corona (COVID-19) mendera Indonesia, termasuk menjelang puasa.

Sejauh ini, harga kebutuhan pokok penyebab inflasi terpantau masih dapat dikendalikan. Presiden meminta pengecekan langsung di lapangan agar pasokan kebutuhan pokok mencukupi, termasuk di Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog).

“Saya sudah cek juga ke Bulog. Saya cek ke daerah-daerah mengenai panen raya seperti apa. Saya melihat beras, daging, telur, gula, terigu, dan lain-lainnya masih berada pada kondisi baik,” kata Jokowi melalui telekonferensi di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis, 2 Maret 2020.

Selain ketersediaan pasokan, Jokowi juga memastikan harga bahan-bahan pokok tersebut terjangkau. Presiden menegaskan pekan depan harga gula bakal turun ke posisi normal, yakni Rp12.500 per kilogram.

Tidak hanya itu, harga bawang putih juga akan kembali ke harga normal, yakni Rp20.000-Rp30.000 per kilogram. Temuan ini didapatkan Jokowi dari Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan.

Di samping itu, distribusi logistik ke daerah-dearah sedang dipastikan tidak terjadi hambatan karena adanya penutupan akses di sejumlah wilayah.

“Saya kemarin mendapatkan laporan dari dua daerah. Urusan beras ini agak terganggu karena (terdapat) jalan-jalan yang ditutup. Jadi tolong kepala daerah diberitahu mengenai ini,” katanya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah akan menjamin ketersediaan 11 komoditas pangan utama dengan menjaga pasokan, distribusi, maupun stabilitas harga dalam menghadapi periode puasa selama Bulan Ramadan.

“Presiden memberi arahan bahwa untuk seluruh pangan ini perlu dijaga ketersediaan barangnya. Harus dilihat jumlah, harga, dan kualitas,” kata dia secara terpisah.

Airlangga mengatakan berdasarkan pantauan hingga awal April 2020, stok beras saat ini memadai apalagi dalam periode April hingga Juni 2020 terjadi panen raya.

Stok yang mencukupi juga terjadi pada komoditas pangan lain seperti jagung, bawang merah, cabai besar, cabai rawit, daging ayam, telur ayam, dan minyak goreng.

Untuk bawang putih yang harganya sempat melambung tinggi, pemerintah sudah memberikan persetujuan impor sehingga pasokan bahan pangan ini diharapkan mulai memadai pada April 2020.

Sedangkan untuk mengatasi kelangkaan gula pasir beberapa waktu lalu, kata dia, pemerintah juga telah melakukan operasi pasar untuk komoditas itu.

Penyediaan gula tersebut berasal dari ex-Dumai sebanyak 20.000 ton, ex-Lampung sebanyak 33.000 ton, dan ex-industri rafinasi sebanyak 250.000 ton.

“Dari sektor gula untuk makanan dan minuman sebanyak 250.000 (ton) tersebut telah didistribusikan ke Banten, Jabodetabek, Sumatera Utara, Banjarmasin, Samarinda, Makassar, Kalimantan Timur, Bengkulu, Jambi, Lampung, dan Jawa Timur, per 31 Maret 2020,” kata Airlangga.

Berikut rincian rata-rata harga bahan makanan di berbagai daerah per 1 April 2020 antara lain beras medium Rp12.000 per kilogram, beras premium Rp12.750 per kilogram dan gula pasir Rp18.000 per kilogram.

Kemudian, daging sapi Rp117.700 per kilogram, cabai rawit Rp43.100 per kilogram, cabai merah Rp32.800 per kilogram, bawang merah Rp41.250 per kilogram dan bawang putih Rp45.200 per kilogram.

Selanjutnya, minyak goreng curah Rp12.250 per liter, minyak goreng kemasan Rp14.700 per liter, daging ayam ras Rp31.050 per kilogram dan telur ayam ras Rp26.100 per kilogram. (SKO)