Jokowi Tegaskan Ekonomi Indonesia Terus Membaik
- JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pandemi Covid-19 memberikan efek yang signifikan pada perekonomian Indonesia. Pandemi memberikan efek ke selu
Industri
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pandemi COVID-19 memberikan efek yang signifikan pada perekonomian Indonesia. Pandemi memberikan efek ke seluruh sektor, yang mengakibatkan kekhawatiran terjadinya defisit dan menjadi inflasi.
Pemerintah pusat sudah menyadari adanya pelemahan ekonomi di kuartal ke III 2021, karena melonjaknya kasus COVID-19. Semenjak itu ekonomi tumbuh sebelumnya 7% menjadi 3,5%.
- Defisit APBN Rp548 Triliun, Jokowi Sebut Investasi Jadi Penopang Pemulihan Ekonomi
- Obligasi Medco Energi (MEDC) Senilai Rp1 Triliun Rilis Hari Ini
- Cara Membuat Lokasi Bisnis di Google Maps, Bikin Usaha Anda Makin Laris!
"Kenapa bisa turun dari kuartal II ke kuartal III, karena bulan Juli PPKM darurat 1 bulan penuh. Kita semua rem total Bayangkan puluhan ribu triliun direm bareng-bareng karena mau kembali ke defisit awal. Ini juga mengkhwatirkan," ucap Jokowi, dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia, Rabu, 24 November 2021.
Jokowi menegaskan ekonomi Indonesia sudah kembali merangkak naik, akibat dari normalnya mobilitas masyarakat yang pulih.
Ia pun meminta agar kementerian dan lembaga memberikan kemudahan izin untuk investor. "Pada saat ini aktivitas ekonomi di urusan konsumsi, IKK sudah kembali normal seperti sebelum pandemi. Berikan pelayanan terbaik baik itu investor kecil, investor sedang layani baik, investor gede layani dengan baik. Investor kecil terutama itu layani dengan baik, izin berikan semua gratis, antarkan ke rumah itu pelayanan, kecil-kecil layani seperti itu," katanya.
Jokowi juga mengatakan dirinya mendapatkan kabar baik dari Menteri Keuangan Sri Mulyani tentang pencapaian penerimaan negara, terutama pada sektor perpajakan yang memuaskan.
"Tadi pagi baru saja saya mendapatkan laporan dari Bu Menkeu. Capaian dari pajak sangat baik, bea dan cukai sangat baik, tumbuh 18,2 year to year (yoy)," ucap Jokowi.
Namun Jokowi menegaskan Indonesia tidak boleh puas atas pencapaian itu. Pandemi COVID-19 masih menyelimuti, artinya pemerintah harus tetap hati-hati dan tetap optimistis.