<p>Pradesain Istana Negara karya seniman Nyoman Nuarta di calon ibu kota baru di Kalimantan Timur / YouTube Presiden Joko Widodo</p>
Nasional

Jokowi Tegaskan Ibu Kota Baru adalah Lompatan Awal Transformasi Bangsa

  • Jokowi mengaatakan pembangunan Ibu kita baru merupakan titik awal transformasi menuju bangsa yang berdaya saing dengan berlandaskan pada ekonomi hijau.
Nasional
Daniel Deha

Daniel Deha

Author

JAKARTA -- Presiden Joko Widodo kembali menegaskan komitmen untuk memulai pembangunan ibu kota negara (IKN) baru. Menurut dia, pembangunan IKN baru merupakan titik awal transformasi menuju bangsa yang berdaya saing dengan berlandaskan pada pembangunan ekonomi hijau (green economy).

"Pembangunan ibu kota baru ini bukan semata-mata memindahkan fisik kantor-kantor pemerintahan. Tujuan utama adalah membangun kota baru yang smart, kota baru yang kompetitif di tingkat global," katanya dalam sambutan acara Dies Natalis Ke-67 Universitas Katolik Parahyangan, di Bandung, Jawa Barat, Senin, 17 Januari 2022.

Menurut rencana, IKN baru akan dimulai tahun ini dan diharapkan rampung pada tahun 2024 mendatang. Investasi pembangunan IKN baru mencapai Rp466 triliun dengan sebagian besar dana dari investor swasta dan sisanya dari APBN.

Untuk pembangunan tahap awal, Jokowi telah mengalokasikan sekitar Rp510 miliar dari APBN 2022. Sementara itu, baru-baru ini Jokowi juga telah mengantongi uang sebesar US$10 miliar setara Rp142 triliun dari komitmen investasi Uni Emirat Arab (UEA).

Jokowi mengatakan bahwa pembangunan ibu kota baru di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur harus dijadikan momentum bagi bangsa Indonesia untuk membangun sebuah kota yang sehat, efisien, dan produktif yang dirancang sejak awal.

Dia menyebut, IKN akan dibangun ramah pejalan kaki dan pengguna sepeda serta menyediakan layanan keamanan, kesehatan serta pendidikan yang berkelas dunia.

"Kita ingin membangun sebuah new smart metropolis yang mampu menjadi magnet, menjadi global talent magnet, menjadi pusat inovasi," pungkas Jokowi.

Jokowi pun mengajak generasi muda untuk terlibat dalam pembangunan IKN baru. Tidak melalui kontribusi pembiayaan, melainkan melalui ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang handal dalam menyongsong visi menjadi bangsa yang berdaya saing global.

"Kita harus betul-betul mampu menciptakan sebuah SDM yang unggul, karena nanti semuanya akan hybrid, baik hybrid knowledge maupun hybrid skill," katanya.

Dia pun memerintahkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim agar benar-benar mempersiapkan talenta digital Indonesia agar siap menyongsong era disrupsi teknologi yang tidak lagi bertumpu pada kemampuan verbal dan matematis semata, melainkan pada keahlian memahami bahasa coding.

Untuk ekonomi digital sendiri, Jokowi memperkirakan bisa mencapai valuasi US$146 miliar setara Rp2.100 triliun pada 2025. Generasi muda adalah penopang utama pengembangan ekonomi digital di Indonesia.

"Karena tanpa adanya SDM yang baik, saya ragu urusan ekonomi digital kita ini akan bisa melompat dan kuenya bisa kita ambil," ungkap mantan Walikota Solo.