Jokowi Tekankan Solidaritas Warga Dunia di KTT BRICS
- Jokowi menyebut pandemi COVID-19 menjadi pelajaran bahwa tak ada negara yang bisa hidup sendiri.
Dunia
JAKARTA—Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya solidaritas antarbangsa untuk mengatasi sejumlah permasalahan global. Jokowi menyebut pandemi COVID-19 menjadi pelajaran bahwa tak ada negara yang bisa hidup sendiri.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam KTT BRICS di Johannesburg, Kamis 24 Agustus 2023 waktu setempat. Menurut Presiden, kerja sama menjadi hal krusial untuk menghadapi gejolak yang makin tak menentu.
“Pandemi mengajarkan kita bahwa krisis global tak bisa selesai kalau kita bekerja sendiri atau oleh sekelompok negara saja. Butuh kolaborasi dan solidaritas bersama,” ujarnya.
Menurut Jokowi, saat ini dunia bergerak tanpa nakhoda dan petunjuk yang jelas. Hal itu memunculkan sejumlah problem pelik seperti perang, perubahan iklim hingga krisis pangan. Selain itu Jokowi meminta semua negara menghormati keputusan yang diambil negara lain.
Presiden tak menghendaki pertentangan atas keputusan suatu negara demi kemajuan bangsanyaa. Dia kemudian mengungkit hilirisasi industri yang berupaya dijegal oleh negara lain. “Diskriminasi perdagangan harus kita tolak. Negara berkembang harus bersatu untuk memperjuangkan hak-haknya.”
- Imbas Cabutnya Perusahaan Rusia Dari Blok Tuna, SKK Migas : Cari Pengganti
- Butuh Dana Segar, Dyandra (DYAN) Divestasi Saham Anak Usaha
- Kekayaan Pemilik Baru Man United, Sheikh Jassim Crazy Rich Qatar Tembus Rp5.331 triliun
Lebih lanjut, Jokowi berharap negara anggota BRICS yakni Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan yang mewakili lebih dari 40% populasi dunia dapat mendukung kebijakan negara lain. “BRICS dapat menjadi bagian terdepan untuk memperjuangkan keadilan pembangunan serta reformasi tata kelola dunia yang lebih adil,” ucap Jokowi.
Indonesia sendiri disebut-sebut menjadi kandidat kuat anggota baru BRICS. Hal itu disampaikan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva dalam KTT BRICS beberapa hari lalu. Meski demikian Jokowi menegaskan Indonesia belum menjadi anggota BRICS.
Menurut dia, keputusan tersebut harus ditimbang secara matang. Jokowi perlu menghitung berbagai hal terkait keanggotaan tersebut. “Kami ingin mengkaji terlebih dahulu, mengalkulasi terlebih dulu. Kami tidak ingin tergesa-gesa,” ujarnya.
Lebih lanjut Jokowi mengaku sejauh ini juga belum menyampaikan surat ketertarikan resmi untuk bergabung dengan BRICS. “Untuk menjadi anggota baru BRICS, suatu negara harus menyampaikan surat expression of interest. Semua harus menyampaikan surat itu. Sampai saat ini Indonesia belum menyampaikan surat tersebut,” ujar Jokowi.