<p>Setelah ditetapkan sebagai KEK, akan dibangun lagi Movie Town, IT Office, IT Academi, Data Centre Commersial Area, fasilitas dan infrastruktur serta pengembangan Hotel dan Resort di Nongsa Digital Park. (Sumber: ekon.go.id)</p>
Industri

Jokowi Tetapkan Nongsa Digital Park dan Batam Aero Technic Jadi Kawasan Ekonomi Khusus

  • Presiden Joko Widodo telah menandatangani dua Peraturan Pemerintah (PP) yang menetapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam Aero Technic dan KEK Nongsa Digital Park.

Industri

Reza Pahlevi

JAKARTA – Presiden Joko Widodo telah menandatangani dua Peraturan Pemerintah (PP) yang menetapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam Aero Technic (PP Nomor 67 Tahun 2021) dan KEK Nongsa Digital Park (PP Nomor 68 Tahun 2021) yang berada di Batam, Kepulauan Riau.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pun melakukan kunjungan kerja ke Pulau Batam untuk menyerahkan PP KEK Batam Aero Technic dan KEK Nongsa Digital Park pada Sabtu, 12 Juni 2021.

“Provinsi Kepulauan Riau ini memiliki KEK terbanyak di Indonesia. Kita punya digital hub dari Batam ke berbagai wilayah yang terkoneksi dengan IT. KEK di kawasan ini bisa jadi pilot plan dan mercusuar bagi ekonomi digital di Indonesia,” ujar Airlangga dalam keterangan resmi, dikutip Minggu, 13 Juni 2021.

KEK Nongsa Digital Park dibangun seluas 166,45 hektare (ha) dengan target investasi Rp16 triliun. KEK ini diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan untuk 16.500 tenaga kerja. KEK ini akan dikembangkan untuk kegiatan berbasis IT-digital dan pariwisata.

Sebelum jadi KEK, di kawasan ini telah dibangun berbagai akomodasi dan atraksi pariwisata bertaraf internasional. Selain itu, sudah terbangun infrastruktur pendukungnya seperti Turi Beach Resort, Nongsa Point Marina, Nongsa Terminal Bahari, Nongsa Village, dan Infinite Framework Studio.

Setelah menjadi KEK, ke depannya akan dikembangkan Movie Town, IT Office, IT Academy, Data Centre Commercial Area, fasilitas dan infrastruktur serta pengembangan hotel dan resor.

Nongsa Digital Park diharapkan dapat jadi gerbang masuk bagi perusahaan IT global ke perekonomian nasional dan menghemat devisa negara dalam bisnis digital hingga Rp20 triliun-Rp30 triliun. Selain itu, diharapkan juga adanya transfer teknologi di bidang IT sehingga menjadi pusat pengembangan SDM tenaga IT muda Indonesia.

KEK Batam Aero Technic

Sementara itu, KEK Batam Aero Technic memiliki luas 30 ha dengan target investasi sebesar Rp7,2 triliun. Adanya KEK ini diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan untuk 9.976 tenaga kerja.

KEK ini akan dikembangkan untuk kegiatan industri berbasis maintenance, repair, overhaul pesawat penumpang.

Di kawasan ini telah dibangun berbagai fasilitas di antaranya untuk area hanggar maintenance, hanggar painting, hanggar cleaning, apron, taxiway, dan sebagainya. Selanjutnya, dikembangkan beberapa hanggar maintenance baru, component shop, serta workshop untuk tools dan equipment.

Pengembangan Batam Aero Technic diharapkan dapat menghemat devisa sebesar 65-70% dari kebutuhan MRO maskapai penerbangan nasional yang selama ini mengalir ke luar negeri. KEK ini juga dapat menangkap peluang dari pasar Asia Pasifik yang memiliki sekitar 12.000 unit pesawat dengan nilai bisnis sebesar US$100 miliar pada 2025.

Airlangga berharap pengelola KEK dapat segera merealisasikan komitmen pembangunan kawasan dan menghadirkan investasi pelaku usaha sesuai dengan target yang telah ditetapkan atau bahkan bisa dengan lebih cepat.

Harapannya, investasi yang dihadirkan adalah investasi yang dapat berkontribusi optimal dalam tujuan pengembangan masing-masing kawasan.

“Digital merupakan satu-satunya kegiatan yang bisa mengakselerasi perekonomian. Bisa meloncat, bukan hanya linier dan saya berharap KEK ini dapat menjadi showcase utama perekonomian Indonesia dan membuat negara kita setara dengan negara maju,” katanya. (LRD)