Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Koordinator Investasi Apple untuk Smart City di IKN
- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan sebagai koordinator investasi Apple dalam pembangunan Smart City di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Nasional
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan sebagai koordinator investasi Apple dalam pembangunan Smart City di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, Presiden Jokowi telah meminta Apple untuk terlibat dalam investasi membangun Smart City di IKN.
“Teknis (investasi Apple bangun Smart City di IKN) di kementerian. Bapak Presiden menugaskan Pak Luhut sebagai koordinator,” ujar Agus di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu, 17 April 2024.
- Hutama Karya Cuan Besar, Laba Bersih Meroket 521%
- Siapa Sebenarnya Garda Revolusi Islam Iran, Bagaimana Kekuatannya?
- Delta Dunia (DOID) Kantongi Perpanjangan Kontrak Tambang Batu Bara di Australia
Agus juga menyatakan, respons CEO Apple, Tim Cook, terkait rencana investasi Smart City di IKN telah positif. Namun, Agus menemukan adanya gap antara investasi Apple Academy yang mencapai Rp1,2 triliun, sedangkan jumlah impor produk Apple yang jauh lebih tinggi, mencapai USD2 miliar.
“Tadi pak presiden juga sudah minta agar Apple ikut berpartisipasi berinvestasi membangun smart city di IKN. Tadi diminta kepada Tim Cook, kalau bisa Apple terlibat pengembangan Smart City di IKN,” tambah dia.
Selain itu, Tim Cook dengan Jokowi juga turut membahas soal rencana pembangunan pabrik Apple di Indonesia. Indonesia merupakan pasar yang penting bagi Apple.
“Dari 3 Apple Academy, mereka sudah investasi Rp1,2 triliun. Jadi kalau bisa dikomparasi antara nilai importasi yang saya sampaikan tadi sekitar USD2 miliar dibandingkan dengan investasi. Bapak presiden juga meminta agar supaya establishmentnya diperluas,” tambah Agus.
Sebelumnya, Cook mengakui potensi investasi yang besar di Indonesia. Dia tidak memberikan detail spesifik terkait rencana pembangunan pabrik tersebut.
“Kami berbicara tentang keinginan presiden untuk melihat banyak pabrik di negara ini dan itu adalah sesuatu yang akan kami wujudkan,” jelas Cook.
“Saya pikir ada banyak tempat (di Indonesia) yang bagus untuk berinvestasi dan kami berinvestasi, kami percaya pada negara ini," sambungnya.
Industri Manufaktur
Di samping itu, Agus kemudian mengungkapkan Tim Cook telah menaruh minatnya untuk membangun industri manufaktur di Indonesia. Terdapat dua opsi, yaitu membangun pabrik sendiri atau menggunakan komponen yang telah diproduksi di Indonesia dengan menyesuaikan spesifikasinya.
Ia menjelaskan, pemerintah saat ini sedang menjajaki kemungkinan agar Indonesia bisa menjadi salah satu bagian dari rantai pasok produk Apple di pasar lokal dan global.
- 10 Idol K-Pop Paling Tajir di Tahun 2024
- Solo Safari Buka Saat Lebaran: Berikut Harga Tiket, Daftar Aktivitas dan Jadwal Pertunjukan
- Dadar Beredar, Bisnis Kuliner Milik Babe Cabita yang Digandrungi Banyak Orang
“As a global player itu sangat penting bagi kita buat semua fasilitas produksinya bisa diekspor. Itu yang tadi dibicarakan. Jadi jawabannya sangat simple, nilai tambah, nilai tambah harus ada di Indonesia, penyerapan tenaga kerjanya juga harus ada di Indonesia,” bebernya.
Di sisi lain, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menjelaskan, Presiden Jokowi juga meminta agar komponen yang berada dalam smartphone Apple diperbanyak.
Sebab hingga saat ini, Indonesia hanya mampu memproduksi dua dari total 360 komponen yang berada dalam iPhone, sementara Vietnam sudah mampu menyetor sekitar 72 komponen untuk satu unit iPhone.
Oleh karena itu, Budi Arie menjelaskan Jokowi meminta kepada Tim Cook agar lebih banyak komponen asal Indonesia dalam iPhone juga diperbanyak.
“Pak presiden juga sudah minta ke Tim Cook kalau bisa lebih banyak lagi komponen dari Apple ini yg dibuat di Indonesia. Makanya isunya global supply chain, semakin banyak komponen satu produk dari Indonesia semakin bagus buat nilai tambah,” pungkasnya.