Jokowi Wanti-Wanti Ketahanan Pangan Tahun Depan, Begini Tanggapan Pupuk Kaltim
- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan dalam forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, bahwa masalah pupuk agar menjadi perhatian bersama.
Nasional
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan dalam forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, bahwa masalah pupuk agar menjadi perhatian bersama.
"Masalah pupuk jangan disepelekan, jika tidak segera mengambil langkah maka tahun 2023 akan menjadi tahun yang lebih suram," kata Jokowi di Bali, Selasa, 15 November 2022.
Corporate Communication PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) Rezha Abdillah mengatakan, saat ini Pupuk Kaltim terus berupaya memperlihatkan kinerja terbaiknya karena berkaitan dengan kondisi global yang fluktuatif dan tidak bisa diprediksi.
"Akibat kondisi global yang tak menentu saat ini, harga gas alam di Eropa pun naik pesat sehingga mereka harus mengandalkan impor," kata Rezha kepada TrenAsia, Selasa, 15 November 2022.
- Dibeli Indonesia, Inilah Jejak dan Kemampuan Rudal Khan Buatan Turki
- Mengulik Pendapatan Jepang dari Industri Pornografi
- Mantan Kuasa Pajak Bank Panin (PNBN) Veronika Lindawati Jadi Terdakwa Kasus Suap SGD500 Ribu Ke Eks Pejabat Pajak Kemenkeu
Ia melanjutkan, faktor lainnya yang juga berpengaruh adalah disrupsi perdagangan pupuk, khususnya terkait sanksi bagi Rusia serta kebijakan Cina untuk tidak mengekspor fosfat.
Sementara itu dalam hal memenuhi ketersediaan pupuk dalam negeri, sebagai perusahaan BUMN, Pupuk Kaltim akan mengutamakan amanat untuk kebutuhan dan ketahanan pangan dalam negeri.
"Apalagi, pupuk adalah salah satu kunci ketahanan pangan nasional," ungkanya.
Ia juga menambahkan untuk pemenuhan produksi pupuk PKT memang akan diprioritaskan untuk kebutuhan domestik terlebih dahulu. Lalu setelah berkoordinasi dan mengantongi izin pemerintah, ekspor baru akan dilakukan.
"Jika sudah mengantongi izin ekspor, PKT akan membidik negara-negara yang terkena dampak dari naiknya harga gas bumi atau negara yang mengimpor pupuk dari Rusia atau Eropa, seperti India, Meksiko, Australia, hingga Amerika Serikat (AS)," lanjutnya.
Sementara itu, bertepatan dengan Hari Pangan yang jatuh pada 16 Oktober 2022 silam, PKT sudah memastikan bahwa produksi hingga distribusi untuk musim tanam pertama 2023 (Maret - April 2023) sudah aman.
"Karena itu, sesuai dengan komitmen kami sejak awal, untuk menyukseskan musim tanam perdana tahun depan, sekaligus untuk meminimalisir dampak krisis pangan yang diprediksi akan terjadi, PKT akan terus memonitor dan memastikan ketersediaan stok dan distribusi pupuk," imbuhnya.
- Sektor Jasa Keuangan Pede Hadapi Ancaman Resesi 2023
- Parasit Negara, Inilah Deretan Istri Pemimpin Dunia Paling Korup Sepanjang Sejarah
- Jual Tanah Tak Produktif Senilai Rp187 Miliar, Multipolar Technology (MLPL) Fokus Tingkatkan SDM
Kendati demikian, PKT selalu berkomitmen untuk mengutamakan kebutuhan pupuk dalam negeri, kepentingan seluruh ekosistem pertanian dan masyarakat luas, sejalan dengan misi perusahaan untuk menjaga ketahanan pangan nasional.
"Dengan target dan semangat yang optimis untuk membawa industri petrokimia Indonesia mendominasi pasar Asia Pasifik di 5 tahun ke depan, tentunya perusahaan akan memanfaatkan keunggulan yang dimiliki PKT, termasuk keunggulan inovasi, operasional pabrik kelas dunia hingga SDM yang berkualitas tinggi," kata Rezha.