Jokowi Yakin Ekonomi RI Rebound, Tapi Kesehatan Tetap Diutamakan
- Presiden Joko Widodo optimistis ekonomi Indonesia mengalami rebound pada tahun ini. Meski begitu, dia meminta aspek kesehatan, yaitu penanganan COVID-19 harus tetap diutamakan.
Nasional
JAKARTA -- Presiden Joko Widodo optimistis ekonomi Indonesia mengalami rebound pada tahun ini. Meski begitu, dia meminta aspek kesehatan, yaitu penanganan COVID-19 harus tetap diutamakan.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam sambutan pembukaan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) Otonomi Expo Tahun 2021, di Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, Rabu, 20 Oktober 2021.
Menurut Jokowi, Indonesia masih berkelut dengan masalah krisis kesehatan terbesar abad ini. Dia mendorong seluruh elemen mempercepat vaksinasi sekaligus memastikan penerapan protokol kesehatan (prokes) di tengah masyarakat.
"Perekonomian perlu diaktifkan dengan tetap waspada terhadap masalah kesehatan. Disiplin protokol [kesehatan] dan juga vaksinasi yang harus cepat dilanjutkan," kata Jokowi dalam sambutannya.
- Harga Rokok Makin Mahal, Ini 10 Cara Berhenti Merokok Paling Efektif
- Usai Dihajar Pandemi, Sri Mulyani Alihkan Pembangunan ke Ekonomi Berkelanjutan
- Garuda Indonesia Angkat Bicara Soal Rencana Dipailitkan oleh Erick Thohir
Jokowi mengapresiasi pelaksanaan Apkasi Otonomi Expo 2021sebagai wadah untuk menggerakkan perekonomian daerah. Dalam forum ini, pelaku usaha lokal berbagi kesempatan mempromosikan produk-produk unggulannya.
"Tetapi dengan catatan, kesehatan tetap nomor satu," tandasnya.
Kepala Negara mengatakan, menurut data Kementerian Kesehatan, total vaksinasi di Indonesia sudah mencapai 176,9 juta dosis yang terdiri dari 1100,3 juta dosis tahap pertama dan 64,85 juta dosis kedua.
Sementara untuk vaksinasi Gotong Royong sudah mencapai 2,11 juta dosis. Dia menargetkan vaksinasi nasional bisa mencapai 70% pada akhir tahun ini sehingga secara maksimal bisa menekan wabah.
"Jadi, masih banyak sekali dalam dua bulan lebih ini yang harus kita lakukan, utamanya berkaitan dengan vaksin," paparnya.
Selanjutnya, Jokowi juga mewaspadai pelonggaran protokol kesehatan setelah beberapa satuan pendidikan membuka kegiatan pembelajaran tatap muka.
Dia menginstruksikan kepada para kepala daerah dan otoritas kesehatan setempat memastikan bahwa satuan pendidikan tersebut harus menerapkan prokes.
Pasalnya, di beberapa daerah muncul klaster COVID-19 baru di sekolah-sekolah yang membuka kegiatan belajar tatap muka.
"Betul-betul cek betul bahwa kesiapan sekolah dalam menerapkan protokol kesehatan ini betul-betul dijalankan, karena mengelola anak-anak yang, terutama yang SD ini bukan hal yang mudah," katanya.
"Satu-dua mulai sudah ada yang yang terpapar lagi, sehingga semua daerah saya harapkan juga kewaspadaannya terhadap ini," sambung Jokowi.
Jokowi kembali menegaskan bahwa meski ekonomi telah diaktivasi, misalnya melalui pembukaan kegiatan perbelanjaan, olahraga, wisata, dan lain-lain, tetapi aspek kesehatan harus tetap diperhatikan serius.
"Karena dunia global sekarang ini betul-betul penuh dengan keragu-raguan, penuh dengan ketidakpastian, penuh dengan kompleksitas masalah yang sebelum-sebelumnya tidak pernah terjadi," ungkapnya.*