
Jos! BRI Rogoh 81 Persen Laba Buat Dividen Rp51,73 Triliun
- BRI menyetujui untuk membagikan dividen sebesar besarnya Rp51,73 triliun, angka tersebut meningkat dibandingkan dengan dividen yang dibayarkan pada tahun 2024 sebesar Rp48,10 triliun.
Korporasi
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin, 24 Maret 2025, di Jakarta.
Pada RUPST kali ini, BRI menyetujui untuk membagikan dividen sebesar besarnya Rp51,73 triliun, angka tersebut meningkat dibandingkan dengan dividen yang dibayarkan pada tahun 2024 sebesar Rp48,10 triliun. Direktur Utama BRI 2019-2024, Sunarso menilai bahwa keputusan tersebut sangat baik. Menurutnya belum ada perusahaan di Indonesia yang menyetor dividen hingga Rp51 triliun.
"Hasilnya RUPS hari ini saya kira sangat baik ya, karena apa, kita membagi dividen sampai dividend payout ratio-nya 85% dari laba, totalnya 51 sekian triliun. Belum ada kayaknya perusahaan di Indonesia yang membagi, yang setor dividen Rp51 triliun ya," ungkap Sunarso, Senin 24 Maret 2025.
Di samping itu, BRI juga akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham dengan jumlah sebesar-besarnya Rp3 triliun. Pada RUPST BRI 2025 kali ini terdapat 10 mata acara rapat yang diputuskan dan telah disetujui.
Tiga diantaranya dijelaskan lebih lanjut oleh Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi, diantaranya adalah Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan (penetapan dividen tunai), Rencana Pembelian Kembali Saham (buyback) dan Perubahan Pengurus Perseroan.
Penetapan Dividen Tunai
Untuk tahun buku 2024, BRI mencatat laba bersih konsolidasian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp60,15 triliun. Dari jumlah tersebut, perseroan menetapkan total dividen tunai yang dibagikan sebesar besarnya mencapai Rp51,73 triliun. Atas nilai dividen tersebut, sebelumnya pada 15 Januari 2025, BRI telah membagikan dividen interim sebesar Rp20,33 triliun atau Rp135 per lembar saham. Dengan demikian, sisa dividen yang akan dibayarkan adalah sebesar besarnya Rp31,40 triliun.
Dari total nilai dividen tunai di atas, BRI menyetorkan dividen kepada negara Rp27,68 triliun (termasuk dividen interim yang telah dibagikan pada 15 Januari 2025 sebesar Rp10,88 triliun). Sedangkan sisanya dibayarkan secara proporsional kepada setiap Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal pencatatan (recording date).
“Perseroan dalam memperhitungkan pembayaran dividen telah mempertimbangkan berbagai aspek, salah satunya adalah struktur modal perseroan yang kuat dan likuiditas yang cukup untuk ekspansi bisnis dan mitigasi risiko pengelolaan bank, termasuk CAR Perseroan yang diproyeksikan terjaga di atas 19% dalam jangka panjang”, jelas Hendy.
Rencana Pembelian Kembali Saham (Buyback)
Selain pembagian dividen, RUPST BRI 2025 juga menyetujui rencana BRI untuk melakukan pembelian kembali atau buyback saham dengan jumlah sebesar-besarnya Rp3 triliun. Buyback dilakukan melalui Bursa Efek maupun di luar Bursa Efek, baik secara bertahap maupun sekaligus, dan diselesaikan paling lama 12 (dua belas) bulan setelah tanggal RUPST. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk meningkatkan nilai pemegang saham dan mendukung program kepemilikan saham bagi karyawan.
“Keputusan-keputusan yang diambil dalam RUPST ini mencerminkan komitmen BRI untuk terus meningkatkan kinerja dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham serta pemangku kepentingan lainnya," pungkas Hendy.
Perubahan Pengurus Perseroan
Pada RUPST BRI 2025 ini juga menetapkan perubahan pengurus perseroan, di antaranya memberhentikan dengan hormat nama-nama sebagai berikut:
- Sunarso sebagai Direktur Utama
- Catur Budi Harto sebagai Wakil Direktur Utama
- Handayani sebagai Direktur Bisnis Konsumer
- Supari sebagai Direktur Bisnis Mikro
- Amam Sukriyanto sebagai Direktur Commercial, Small and Medium Business
- Arga Mahanana Nugraha sebagai Direktur Digital dan Teknologi Informasi
- Agus Winardono sebagai Direktur Human Capital
- Agus Sudiarto sebagai Direktur Manajemen Risiko
- Andrijanto sebagai Direktur Retail Funding and Distribution
- Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari sebagai Direktur Keuangan
- Kartika Wirjoatmodjo sebagai Komisaris Utama
- Rofikoh Rokhim sebagai Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen
- Paripurna Poerwoko Sugarda sebagai Komisaris Independen
- Nurmaria Sarosa sebagai Komisaris Independen
- Haryo Baskoro Wicaksono sebagai Komisaris Independen
- Dwi Ria Latifa sebagai Komisaris Independen
- Agus Riswanto sebagai Komisaris
- Rabin Indrajad Hattari sebagai Komisaris
- Heri Sunaryadi sebagai Komisaris Independen
Dalam RUPST tersebut juga mengubah nomenklatur jabatan anggota-anggota Direksi Perseroan sebagai berikut:
No. | Semula | Menjadi |
1 | Direktur Kepatuhan | Direktur Human Capital & Compliance |
2 | Direktur Human Capital | |
3 | Direktur Bisnis Konsumer | Direktur Consumer Banking |
4 | Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan | Direktur Corporate Banking |
5 | Direktur Bisnis Mikro | Direktur Micro |
6 | Direktur Keuangan | Direktur Finance & Strategy |
7 | Direktur Digital dan Teknologi Informasi | Direktur Information Technology |
8 | Direktur Commercial, Small, and Medium Business | Direktur Commercial Banking |
9 | Direktur Retail Funding and Distribution | Direktur Network dan Retail Funding |
10 | - | Direktur Treasury dan International Banking |
11 | - | Direktur Operations |
Kemudian, RPUST BRI 2025 mengangkat nama-nama sebagai berikut:
- Hery Gunardi sebagai Direktur Utama
- Hakim Putratama sebagai Direktur Operations
- Riko Tasmaya sebagai Direktur Corporate Banking
- Aquarius Rudianto sebagai Direktur Network dan Retail Funding
- Farida Thamrin sebagai Direktur Treasury dan International Banking
- Akhmad Purwakajaya sebagai Direktur Micro
- Alexander Dippo Paris Y. S. Sebagai Direktur Commercial Banking
- Nancy Adistyasari sebagai Direktur Consumer Banking
- Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari sebagai Direktur Finance & Strategy
- Mucharom sebagai Direktur Manajemen Risiko
- Saladin Dharma Nugraha Effendi sebagai Direktur Information Technology
- Kartika Wirjoatmodjo sebagai Komisaris Utama
- Parman Nataatmadja sebagai Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen
- Helvi Yuni Moraza sebagai Komisaris
- Edi Susianto sebagai Komisaris Independen
- Lukmanul Khakim sebagai Komisaris Independen
Dalam RUPST juga mengalihkan penugasan nama nama berikut sebagai anggota Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut:
No. | Nama | Semula | Menjadi |
1 | Agus Noorsanto | Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan | Wakil Direktur Utama |
2 | Ahmad Solichin Lutfiyanto | Direktur Kepatuhan | Direktur Human Capital & Compliance |
Sehingga Susunan Dewan Komisaris dan Direksi BRI menjadi sebagai berikut:
Dewan Komisaris
1 | Komisaris Utama | Kartika Wirjoatmodjo |
2 | Wakil Komisaris Utama / Komisaris Independen | Parman Nataatmadja |
3 | Komisaris | Awan Nurmawan Nuh |
4 | Komisaris | Helvi Yuni Moraza |
5 | Komisaris Independen | Edi Susianto |
6 | Komisaris Independen | Lukmanul Khakim |
Anggota Direksi
1 | Direktur Utama | Hery Gunardi |
2 | Wakil Direktur Utama | Agus Noorsanto |
3 | Direktur Human Capital & Compliance | Ahmad Solichin Lutfiyanto |
4 | Direktur Operations | Hakim Putratama |
5 | Direktur Corporate Banking | Riko Tasmaya |
6 | Direktur Network dan Retail Funding | Aquarius Rudianto |
7 | Direktur Treasury dan International Banking | Farida Thamrin |
8 | Direktur Micro | Akhmad Purwakajaya |
9 | Direktur Commercial Banking | Alexander Dippo Paris Y S |
10 | Direktur Consumer Banking | Nancy Adistyasari |
11 | Direktur Finance & Strategy | Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari |
12 | Direktur Manajemen Risiko | Mucharom |
13 | Direktur Information Technology | Saladin Dharma Nugraha Effendi |