Jos! Dompet Digital Lokal Siap ‘Tarung’ Lawan WhatsApp Pay
JAKARTA – Kehadiran berbagai platform pembayaran digital termasuk WhatsApp Pay milik raksasa media sosial Facebook dinilai dapat mempercepat transformasi nontunai di Indonesia. CEO sekaligus Co-Founder PT Espay Debit Indonesia Koe (DANA) Vincent Iswara mengungkapkan, penggunaan transaksi digital cenderung meningkat kendati belum mengimbangi transaksi secara tunai. “Agar mereka mau beralih, tugas pelaku bisnis digital payment adalah […]
Industri
JAKARTA – Kehadiran berbagai platform pembayaran digital termasuk WhatsApp Pay milik raksasa media sosial Facebook dinilai dapat mempercepat transformasi nontunai di Indonesia.
CEO sekaligus Co-Founder PT Espay Debit Indonesia Koe (DANA) Vincent Iswara mengungkapkan, penggunaan transaksi digital cenderung meningkat kendati belum mengimbangi transaksi secara tunai.
“Agar mereka mau beralih, tugas pelaku bisnis digital payment adalah minimal memberikan bukti nyata bahwa bertransaksi nontunai secara digital paling tidak memiliki tingkat kenyamanan dan kemudahan yang sama,” ungkap dia kepada TrenAsia.com, Kamis, 25 Juni 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Pembayaran digital WhatsApp Pay diperkirakan akan menjadi saingan terberat layanan pembayaran digital di Indonesia. Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, kompetisi layanan pembayaran digital tidak hanya pada taraf nasional, melainkan pada taraf global.
“Kompetisi bukan GoPay, LinkAja, tapi dengan global. Karena itu, kita harus segera mempromosikan Indonesia, karena pemainnya banyak. Misalnya WhatsApp ditambah fitur pembayaran,” ujar Rudiantara dalam belum lama ini.
Diketahui, Facebook mulai mengintegrasikan fitur pembayaran di WhatsApp Pay. Hal ini memungkinkan pengguna membayar tagihan dan mengirim uang. Pengguna juga dapat bertransaksi langsung dari aplikasi pesan singkat terpopuler di dunia itu.
Persaingan Penyelenggara Dompet Digital
Sementara itu, dalam menghadapi persaingan antar penyelenggara dompet digital, menurut Vincent, pihaknya menghadirkan tiga value. Tiga value tersebut berupa terpercaya, mudah digunakan, dan dapat diakses oleh siapa saja.
“Kami terus mengembangkan kemampuan dompet digital DANA agar makin dapat diandalkan untuk mendukung setiap kegiatan transaksi penggunanya secara mudah, praktis, nyaman, dan aman,” ujar dia.
Di samping itu, Vincent mengaku, pihaknya bekerja sama dengan ekosistem perekonomian digital lain. Dia mencontohkan, seperti perbankan, dunia usaha berbagai skala, dan lembaga-lembaga pemberdaya perekonomian masyarakat.
“DANA sendiri telah bekerja sama dengan Apple sebagai salah satu metode pembayaran dalam berbagai ekosistem yang dimiliki Apple setelah sebelumnya menjadi mitra pembayaran dalam Samsung Pay,” ujar dia.
Layanan keuangan digital dari PT Espay Debit Indonesia Koe ini telah mengantongi lebih dari 40 juta pengguna aktif. Selama masa pandemi, DANA mencatat adanya peningkatan transaksi digital hingga 50%.
Pertumbuhan transaksi didominasi oleh transaksi di e-commerce, transaksi pembelian pulsa telepon selular, transfer uang ke sesama pengguna DANA dan ke rekening bank, hingga pembayaran rutin bulanan seperti membayar biaya berlangganan TV kabel, asuransi dan BPJS, listrik, dan air.
Di samping itu, transaksi nontunai dengan menggunakan dompet digital DANA mengalami peningkatan pesat. Dibandingkan penggunaan untuk transaksi offline, persentasi transaksi online mencapai 94%. (SKO)