JPFA Raih Penjualan Rp41,28 Triliun Usai Segmen Peternakan Komersial Moncer
- PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) berhasil mencatatkan penjualan moncer pada kuartal III-2024. Keberhasilan itu didorong dua segmen utama perusahaan, yaitu penjualan peternakan komersial dan pakan ternak.
Bursa Saham
JAKARTA – PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) berhasil mencatatkan penjualan moncer pada kuartal III-2024. Keberhasilan itu didorong dua segmen utama perusahaan, yaitu penjualan peternakan komersial dan pakan ternak.
Tidak mengherankan, laba bersih emiten di sektor unggas ini melonjak menjadi Rp2,09 triliun, tumbuh 123,58% (Year-on-Year/YoY) dari Rp937,26 miliar pada kuartal III-2023. Lantas berapa penjualan bersih emiten bersandikan JPFA ini?
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2024, JPFA mencatat penjualan neto sebesar Rp41,28 triliun pada kuartal III-2024, meningkat 9,29% secara tahunan dari Rp37,76 triliun pada periode yang sama tahun 2023.
- Petani Minta Pemerintah Batalkan Rencana Aturan Penyeragaman Kemasan Rokok Tanpa Identitas Merek
- Harga Sembako di DKI Jakarta Selasa, 29 Oktober 2024, Ikan Mas Naik, Bawang Putih Turun
- Naik Rp8.000, Simak Daftar Lengkap Harga Emas Hari Ini
Penjualan neto terbesar JPFA berasal dari segmen peternakan komersial sebesar Rp17,08 triliun dan pakan ternak sebesar Rp11,04 triliun. Kedua segmen unggulan JPFA tersebut tumbuh positif masing-masing sebesar 8,88% YoY untuk peternakan komersial dan 9,89% YoY untuk pakan ternak.
Selain itu, pendapatan JPFA juga berasal dari penjualan bersih segmen pengolahan hasil peternakan dan produk konsumen sebesar Rp6,39 triliun, budidaya perairan Rp3,5 triliun, pembibitan unggas Rp2,39 triliun, serta perdagangan dan lain-lain sebesar Rp1,54 triliun. Total penjualan ini dikurangi dengan potongan penjualan sebesar Rp684,14 miliar.
Pada saat yang sama, beban pokok penjualan JPFA meningkat dari Rp31,84 triliun menjadi Rp33,33 triliun. Sementara itu, beban penjualan dan pemasaran tercatat sebesar Rp1,57 triliun, serta beban umum dan administrasi sebesar Rp2,58 triliun.
Dengan demikian, laba per saham dasar JPFA juga meningkat dari Rp81 menjadi Rp180. JPFA memiliki total aset sebesar Rp35,53 triliun, dengan total liabilitas mencapai Rp19,04 triliun dan total ekuitas sebesar Rp16,48 triliun hingga 30 September 2024.
- Daftar Harga Batu Bara dan Mineral Logam Acuan Oktober 2024
- Didepak dari LQ45, Saham GGRM Berdarah-darah
- Gurita Bisnis Keluarga Lukminto, Pemilik Sritex yang Usahanya Dinyatakan Pailit
Saham Ngacir
Berkat pencapaian fantastis saham JPFA pada perdagangan berjalan hari ini Selasa, 29 Oktober 2024, terpantau melesat 9,31% ke level Rp1.820 per saham. Hal ini menandakan bahwa kinerja perusahaan direspons positif.
Selain itu, sepanjang tahun ini, saham JPFA telah melesat 55,56%. Kenaikan ini didorong oleh berbagai sentimen positif, bahkan Samuel Sekuritas dalam riset sebelumnya merekomendasikan buy saham JPFA dengan target haraga Rp1.900 per saham.
Analisis dari Tim Riset Samuel Sekuritas, saham-saham emiten unggas mendapat dorongan dari kebijakan pemerintah yang positif. "Saham unggas menarik, karena ada dukungan kebijakan pemerintah yang menguntungkan, termasuk program makan siang gratis," tulis Samuel Sekuritas belum lama ini.
Selain itu, kuota impor anak ayam umur sehari kategori Grand Parents Stock (GPS) yang lebih rendah mulai 2024 juga menjadi faktor pendukung. Namun, Samuel Sekuritas memperkirakan bahwa emiten unggas akan menghadapi hambatan akibat dampak La Nina yang memengaruhi harga bahan baku.
"Ke depannya, kami mengantisipasi kenaikan lebih lanjut dalam harga bahan baku, didorong oleh musim hujan dan potensi dampak La Nina," ungkap mereka