<p>Apartemen Royal Heights di kawasan Royal Tajur Bogor, Jawa Barat. / Dok. Perseroan</p>
Industri

Jual Apartemen di Bogor Rp400 Jutaan, Royal Heights Tajur Bidik Konsumen Milenial

  • GM Sales Marketing Royal Tajur Frans Hartono mengungkapkan proyek ini akan menjadi produk eksklusif karena dijual dengan jumlah terbatas sebanyak 85 unit. Dengan harga mulai Rp400 juta, kata Frans, apartemen ini cocok untuk kantong milenial.

Industri

Laila Ramdhini

JAKARTA – PT Tajur Surya Abadi memasarkan apartemen Royal Heights di kawasan Royal Tajur Bogor, Jawa Barat. Perusahaan menargetkan generasi milenial dalam menjual hunian vertikal dengan harga terjangkau ini.

GM Sales Marketing Royal Tajur Frans Hartono mengungkapkan proyek ini akan menjadi produk eksklusif karena dijual dengan jumlah terbatas sebanyak 85 unit. Dengan harga mulai Rp400 juta, kata Frans, apartemen ini cocok untuk kantong milenial.

“Dengan down payment Rp10 juta saja milenial sudah bisa memiliki apartemen,” kata Frans dalam Rentfix Property Expo 2021, Kamis, 17 Desember 2020.

Frans mengungkapkan hunian vertikal lima lantai ini berada di proyek yang sudah berkembang. Perusahaan sebelumnya sudah menjual sekitar 700 unit rumah tapak di Royal Tajur sejak 2012. Penghuni di apartemen nantinya bisa menikmati seluruh fasilitas yang sama dengan hunian eksisting.

“Kami diuntungkan dengan lokasi Royal Tajur di Bogor Selatan di kontur lebih tinggi sehingga udaranya baik,” kata dia.

Royal Height dipasarkan dengan empat ukuran yakni studio, 1 bedroom, 2 bedroom, dan 2 bedroom corner. Saat ini, Tajur Surya Abadi tengah mengebut konstruksi apartemen yang terdiri atas dua menara itu. Rencananya, serah terima unit akan dilakukan pada April 2021.

Prospek Bisnis Co-Living

Sementara itu, Frans mengatakan Royal Heights juga sangat cocok untuk milenial yang mau mulai berinvestasi properti. Apartemen ini memiliki peluang untuk menjadi ruang yang disewakan.

Seperti diketahui, konsep penyewaan ruang kosong sebagai hunian bersama mulai marak di Indonesia. Communal living atau co-living ini biasanya menyasar pelajar, mahasiswa, maupun pekerja muda. Konsepnya mirip kost-kostan namun dengan fasilitas bersama yang mumpuni.

Frans mengungkapkan potensi tarif sewa apartemen tersebut berkisar Rp20 juta hingga Rp25 juta per tahun untuk unit tipe 1 kamar tidur. Sementara itu, potensi sewa unit pada tipe 2 kamar tidur sekitar Rp30 juta sampai Rp35 juta per tahun. Jika dibandingkan, tarif indekos di Bogor berkisar Rp2 juta sampai Rp3 juta per bulannya.

“Kalau lihat tarif sewa kos di Bogor ini kami yakin prospek mendapatkan sewa unit apartemen sangat besar peluangnya. Ini menarik untuk pembeli tipe investor,” papar Frans.

Frans menyebut target pasar co-living di Tajur sangat besar karena dekat dengan perkantoran dan industri. Pihaknya saat ini sudah mengantongi booking list sebanyak 25 unit.

“Permintaan berasal dari internal karyawan di grup kami saja. Sebab banyak yang berasal dari luar kota dan butuh tempat kost,” kata dia. (SKO)