<p>Lanskap bangunan pusat perbelanjaan Lippo Mall Puri, di kawasan Jakarta Barat, Minggu, 6 September 2020. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) menjual kepemilikan atas Lippo Mall Puri yang saat ini dikelola oleh anak usahanya PT Mandiri Cipta Gemilang (MCG) kepada penjual yang juga merupakan pihak yang terafiliasi dengannya yakni PT Puri Bintang Terang (PBT). Nilai transaksi pengalihan diperkirakan sebesar total Rp 3,50 triliun, belum termasuk PPN, Rencana transaksi dilaksanakan merupakan bagian dari strategi asset-light yang dijalankan perseroan dan dilakukan untuk meningkatkan likuiditas perseroan dan hasil yang akan diterima oleh perseroan dari pelaksanaan rencana transaksi akan digunakan antara lain untuk membiayai kegiatan operasional perseroan. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Jualan Properti Membaik, Marketing Sales Lippo Karawaci Melejit 100 Persen

  • CEO Lippo Karawaci John Riady mengatakan menguatnya kinerja emiten properti ini dikarenakan bisnis inti properti perseroan mulai menunjukkan perbaikan. Hal ini turut didorong oleh pertumbuhan pendapatan dari produk properti di Cikarang, pengakuan pendapatan untuk serah terima tower Hillcrest dan Fairview di Lippo Village, serta penjualan persediaan.

Industri

wahyudatun nisa

JAKARTA – Emiten properti milik konglomerat Mochtar Riady, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) membukukan peningkatan pendapatan hingga 46,3% (year-on-year/yoy) pada segmen pembangunan real estate sepanjang kuartal III-2020. Pada sembilan bulan pertama tahun ini, perusahaan properti ini mampu mengantongi pendapatan lini bisnis real estate development sebesar Rp2,37 triliun.

CEO Lippo Karawaci John Riady mengatakan menguatnya kinerja emiten properti ini dikarenakan bisnis inti properti perseroan mulai menunjukkan perbaikan. Hal ini turut didorong oleh pertumbuhan pendapatan dari produk properti di Cikarang, pengakuan pendapatan untuk serah terima tower Hillcrest dan Fairview di Lippo Village, serta penjualan persediaan.

“Bisnis properti terus menunjukkan kemampuan untuk bertahan yang ditunjukkan dengan marketing sales kuartal III-2020. Pada periode itu marketing sales meningkat 100 persen yoy menjadi Rp2,28 triliun dari Rp1,14 triliun pada periode yang sama tahun lalu,” kata John dalam siaran pers, 2 November 2020.

Kendati demikian, perseroan tak menampik bahwa pandemi COVID-19 masih berdampak pada beberapa lini bisnisnya. Misalnya, pendapatan dari real estate management & services menurun 10,2% menjadi Rp6,15 triliun pada kuartal III-2020.

Menurut dia, penurunan itu terjadi lantaran rumah sakit, mal, dan hotel terus dihadapkan dengan kondisi yang menantang akibat dari pandemi COVID-19.

Meski begitu, secara konsolidasi pendapatan perseroan tidak mengalami perubahan. Pendapatan konsolidasi per September 2020 tercatat sebesar Rp8,58 triliun. Sedangkan, pada September 2019 sebesar Rp8,56 triliun.

Laba bruto perusahaan properti ini pada periode tersebut tercatat sebesar Rp3,32 triliun. Laba bruto pada segmen real estate development naik sebesar 71,2% yoy menjadi Rp934 miliar di kuartal III-2020.

Sementara itu, laba bruto lini bisnis real estate management & services baik dari rumah sakit, mal, maupun yang lainnya turun sebanyak 15,1% yoy menjadi Rp2,32 triliun pada kuartal III-2020.

Lippo Cikarang

Di samping itu, entitas anak perseroan PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) juga ikut melaporkan pertumbuhan pendapatan pada kuartal III-2020. Pendapatan emiten ini naik 50% yoy menjadi Rp1,59 triliun.

“Lippo Cikarang melaporkan pertumbuhan pendapatan yang kuat akibat dari suksesnya pemasaran produk hunian rumah tapak yang terjangkau dan apartemen Orange County yang terus melanjutkan proses serah terima unit,” ujarnya.

Lebih lanjut, apartemen Orange Country mencatatkan pendapatan sebesar Rp837 miliar. Perolehan itu melonjak 91% dari Rp438 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Selain itu, pengakuan pendapatan rumah hunian sebesar Rp286,1 miliar naik dari Rp218,9 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan, penjualan tanah di Kawasan industri menjadi sebesar Rp121,4 miliar dari yang semula sebesar Rp66,3 miliar. (SKO)