Jualan Rp3,5 Triliun, Keuntungan Bersih Pizza Hut Indonesia Rp173 Miliar

Keuntungan bersih bisnis Pizza Hut sebesar Rp173,095 miliar pada sepanjang 2018. Meski tidak terlalu signifikan, terjadi kenaikan penjualan makanan khas Italia itu dibandingkan pada sepanjang 2017.

Laporan keuangan PT Sarimelati Kencana Tbk sebagai pemilik waralaba Pizza Hut di Indonesia mencatat laba bersih pada 2018 itu naik 22,48 persen dibandingkan Rp141,323 miliar pada 2017.

Setidaknya, persentase pertumbuhan laba bersih itu lebih tinggi dibandingkan persentase kenaikan penjualan bersihnya yang tercatat sebesar 18,06 persen. Dari Rp3,027 triliun pada 2017 menjadi Rp3,573 triliun pada 2018.

Sejalan dengan itu, perusahaan dengan kode saham PZZA tersebut mencatatkan kenaikan beban penjualan menjadi Rp1,997 triliun dibandingkan Rp1,704 triliun. 

Beban umum dan administrasi perusahaan yang memekerjakan sekitar 8.600 orang itu sebesar Rp179,802 miliar pada 2018, naik dari Rp145,558 miliar pada 2017. 

Beban pajak bersih Pizza Hut sebesar Rp59,041 miliar pada 2018. Naik dibandingkan Rp48,132 miliar pada 2017.

Meski pizza adalah khas Italia, Pizza Hut justru lahir di Kansas, Amerika Serikat (AS) pada 1958. Bisnis kuliner itu dibangun oleh kakak beradik, Frank dan Dan Carney.

PT Sarimelati Kencana Tbk yang berdiri Desember 1987 mendapatkan waralabanya untuk membuka Pizza Hut di Indonesia pada Mei 1988. Perjanjian waralaba terjalin dengan Pizza Hut Restaurants Asia Pte.Ltd (YUM!).

Sarimelati Kencana sendiri saat ini merupakan bagian PT Sriboga Raturaya dan Sriboga Group sebagai holdingnya. Di Indonesia, Pizza Hut yang terdiri atas Pizza Hut Restaurant (PHR), Pizza Hut Delivery (PHD) dan Pizza Hut Express (PHE) total sebanyak 451 gerai pada akhir 2018. Tersebar di 28 provinsi.(*)