Fintech

Julo Catat Pendapatan Tahunan Rp1,88 Triliun dan Pertumbuhan Portofolio 50 Persen

  • JAKARTA – Platform layanan keuangan digital yang berfokus pada inklusi keuangan bagi masyarakat Indonesia, JULO mencatatkan pendapatan tahunan lebih dari US$120
Fintech
Rumpi Rahayu

Rumpi Rahayu

Author

JAKARTA – Platform layanan keuangan digital yang berfokus pada inklusi keuangan bagi masyarakat Indonesia, JULO mencatatkan pendapatan tahunan lebih dari US$120 juta atau setara Rp1,88 triliun (asumsi kurs Rp15.624) Adapun total penyaluran pinjaman mengalami pertumbuhan sebesar 50% pada tahun 2023. 

Didukung oleh para investor, seperti AC Ventures, Credit Saison, Quona Capital, and Saratoga, JULO didirikan dengan visi untuk menjadikan layanan keuangan di Indonesia menjadi lebih mudah diakses oleh semua orang. 

Dalam laporan terbaru perusahaan, tercatat juga peningkatan pendapatan sebesar 73% pada tahun 2023. JULO menyalurkan lebih dari US$454 juta atau setara Rp7,12 triliun dalam pinjaman pada tahun 2023, membawa total penyaluran sejak tahun 2016 menjadi sekitar US$1 miliar atau setara Rp15,62 triliun.

Perusahaan juga melaporkan tingkat retensi per cohort sebesar lebih dari 70%, yang mengurangi biaya akuisisi pinjaman dan meningkatkan efisiensi operasional.

Pertumbuhan JULO didukung oleh kemitraan dengan lembaga-lembaga keuangan, termasuk perusahaan global seperti Credit Saison, dan juga raksasa lokal seperti Bank Sampoerna dan Superbank, untuk memberdayakan penyaluran kepada segmen pendapatan menengah di Indonesia.

Presiden Grup JULO Ankur Mehrotra menjelaskan, “tujuan finansial utama kami adalah menghasilkan profitabilitas yang berkelanjutan bagi pemegang saham kami, dan menyediakan likuiditas, seperti IPO di kemudian hari. Kami yakin bahwa kami berada di jalur yang benar dalam mengoptimalkan produk inti kami, mengelola risiko secara efisien melalui investasi berkelanjutan dan perhatian terhadap manajemen risiko, dan semakin mendiversifikasi portofolio produk kami yang pada akhirnya menjadi platform layanan keuangan yang sepenuhnya terintegrasi.”

JULO telah membangun fondasi untuk membangun rangkaian layanan keuangan digital lengkap (neobanking) untuk segmen pasar menengah di Indonesia. Segmen ini menyediakan peluang hampir US$100 miliar di Indonesia saja, kata Presiden Grup JULO, Ankur Mehrotra. Perusahaan baru-baru ini meluncurkan produk non-kredit, seperti asuransi, pada tahun 2023 dan akan terus memperluas penawarannya yang baru.

Selain layanan keuangan, JULO meluncurkan kampanye lokal bekerja sama dengan UNICEF di Indonesia, dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup anak-anak Indonesia melalui sumbangan yang dibuat dari setiap transaksi. Inisiatif ini menyoroti komitmen JULO terhadap dampak sosial dan menekankan efek positif dari operasinya di luar metrik keuangan.

JULO adalah layanan keuangan digital di Indonesia dengan model yang berfokus pada inklusi keuangan untuk mereka yang belum terlayani secara baik, terutama dalam segmen pendapatan menengah lokal. 

JULO tidak menawarkan pinjaman berbasis jaminan, melainkan memanfaatkan data alternatif untuk penilaian kredit yang lebih mendalam. Pendekatan ini memungkinkan JULO untuk memberikan akses kredit bagi para peminjam yang belum terlayani sebelumnya. 

Dengan menggunakan analisis perilaku secara menyeluruh, JULO tidak hanya menyediakan layanan keuangan tetapi juga mendorong agenda pemberdayaan ekonomi yang lebih luas di seluruh negeri.