Jumlah Investor Pasar Modal Indonesia Melampaui 14 Juta, Tumbuh Pesat di Kalangan Generasi Muda
- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pencapaian luar biasa dengan jumlah investor pasar modal di Indonesia yang telah melampaui 14 juta, tepatnya mencapai 14.001.651 single investor identification (SID) per Kamis, 3 Oktober 2024.
Bursa Saham
JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pencapaian luar biasa dengan jumlah investor pasar modal di Indonesia yang telah melampaui 14 juta, tepatnya mencapai 14.001.651 single investor identification (SID) per Kamis, 3 Oktober 2024.
Angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan dari akhir tahun 2023 yang hanya sebesar 12.168.061 SID. Dari total investor tersebut, sekitar 79% di antaranya berusia di bawah 40 tahun, menandakan tingginya minat generasi muda dalam berinvestasi di pasar modal.
Peningkatan jumlah investor ini tidak lepas dari sinergi yang kuat antara BEI, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Self-Regulatory Organizations (SRO), dan berbagai pemangku kepentingan lainnya.
- Riset Kredivo: Paylater Mulai Lebih Diminati oleh Pengguna dengan Usia yang Lebih Tua
- Ribuan Buruh Pabrik, Rokok, Makanan dan Minuman Gelar Aksi di Depan Gedung Kemenkes
- QNB Indonesia Gandeng Garuda untuk Tambah Layanan Nasabah Prioritas
Sinergi ini diperkuat oleh strategi digitalisasi edukasi yang dijalankan BEI untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Edukasi yang dilakukan secara efektif tidak hanya membantu masyarakat lebih paham tentang investasi, tetapi juga mendorong mereka untuk berpartisipasi aktif di pasar modal.
Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menekankan pentingnya peran pasar modal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Ia berharap, pertumbuhan jumlah investor yang disertai dengan peningkatan literasi keuangan masyarakat akan semakin memperkuat daya tahan pasar modal Indonesia dalam menghadapi dinamika global, termasuk pergerakan dana dari investor asing.
Iman menjelaskan bahwa pasar modal Indonesia yang maju dan stabil akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Namun, ia juga mengingatkan bahwa kesuksesan ini memerlukan kolaborasi yang solid antara pemerintah, sektor bisnis, dan masyarakat.
Diketahui bahwa sepanjang 2024, BEI telah menggelar 19.779 kegiatan edukasi yang menjangkau lebih dari 24 juta peserta di seluruh Indonesia. Program-program edukasi ini, termasuk Sekolah Pasar Modal (SPM), program Duta Pasar Modal (DPM), serta berbagai webinar, dirancang untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang investasi.
“Program #AkuInvestorSaham, yang aktif dikampanyekan oleh BEI, juga berhasil menarik perhatian generasi muda, memperkuat partisipasi mereka dalam dunia pasar modal,” ungkap Iman dalam keterangannya dikutip Senin, 14 Oktober 2024.
Sementara itu, Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, mengakui bahwa meskipun jumlah investor pasar modal telah meningkat, jumlah tersebut masih relatif kecil jika dibandingkan dengan total populasi Indonesia.
Namun, ia optimis dengan semakin berkembangnya digitalisasi, semakin banyak masyarakat yang akan mendapatkan akses ke pasar modal. Perusahaan sekuritas kini menyediakan platform digital yang semakin memudahkan masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal.
Selain itu, BEI terus mengembangkan infrastruktur digitalnya untuk mendukung peningkatan literasi keuangan. Salah satu inisiatifnya adalah pengembangan platform IDX Mobile yang kini memiliki 193.968 pengguna aktif.
“Platform ini memberikan akses mudah dan informasi yang akurat mengenai pasar modal, sehingga menjadi pilar penting dalam strategi edukasi digital BEI. Dengan memanfaatkan teknologi, BEI berupaya mengatasi tantangan akses literasi keuangan di Indonesia dan membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat untuk terlibat di pasar modal,” pungkasnya.