<p>Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi / Mitrakeluarga.com</p>
Korporasi

Jumlah Kasus COVID-19 Menurun, Pendapatan Mitra Keluarga (MIKA) Ikut Lesu jadi Rp980 Miliar Semester I-2022

  • PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) membukukan pendapatan perusahaan senilai Rp980 miliar pada semester I-2022.
Korporasi
Nadia Amila

Nadia Amila

Author

JAKARTA - PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) membukukan pendapatan perusahaan senilai Rp980 miliar pada semester I-2022 turun 17,4% secara Year on Year (yoy).

Head of Investor Relations Mitra Keluarga Karyasehat, Aditya Widjaja mengatakan penurunan pendapatan perseroan diakibatkan penurunan jumlah kasus dan tarif biaya penanganan pasien COVID-19.

"Sejalan dengan berlanjutnya pemulihan volume pasien non-COVID-19, Mitra Keluarga membukukan Pendapatan dan EBITDA 2Q22 sebesar Rp980 miliar dan Rp399,3 miliar," kata Aditya dalam acara public expose pada Senin, 12 September 2022.

Menurut Aditya, dengan mempertimbangkan situasi di semester I-2022 saat kasus COVID-19 relatif menurun, kinerja pada semester ini dinilai sebagai pencapaian yang cukup baik tanpa adanya penurunan yang signifikan. Apalagi, sudah memasuki Ramadan disertai dengan libur panjang Hari Raya Idul Fitri yang secara histori menjadi masa terendah untuk industri rumah sakit.

Perseroan mencatatkan volume pasien rawat inap serta hari rawat inap masih melanjutkan pertumbuhannya sebesar 9,6% dan 1% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Volume rawat jalan mengalami sedikit penurunan sebesar 2,2% dibandingkan pada tahun 2021.

"Penurunan tersebut kami nilai cukup baik jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019 (periode normal sebelum COVID-19) di mana terjadi penurunan sebesar 5,8 persen ketika ada libur panjang Hari Raya Idul Fitri," katanya.

Normalisasi usai COVID-19 dan penyesuaian pendapatan dikarenakan aturan tarif COVID-19 terbaru yang mulai berlaku pada Januari 2022 dan seterusnya, mengakibatkan penurunan intensitas pendapatan. 

Rata-rata pendapatan pendapatan per hari rawat inap pada semester I-2022 hanya senilai Rp3,7 juta, lebih sedikit dibanding dengan semester I-2021 senilai Rp4,1 juta. Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 9,7%.

Pendapatan rawat jalan juga tercatat menurun, di mana pada semester I-2022 senilai Rp525.000 menurun sebesar 11,2% dibanding dengan semester I-2021 senilai Rp592.000.

Aditya menambahkan, akibat dari menurunnya intensitas pendapatan akibat penurunan jumlah kasus COVID-19, kasus COVID-19 hanya berkontribusi sebesar 2,5% dari pendapatan dibanding dengan semester I-2021 sebesar 37% dari pendapatan.

Disisi lain, total beban gaji perseroan tercatat meningkat, melonjak dari Rp194,8 miliar di semester I-2021 menjadi Rp197,4 miliar di 2Q22, meningkat 1,3% secara yoy. 

Total Beban Usaha mengalami penurunan dari Rp212,2 miliar di semester I-2021 menjadi Rp193,9 miliar di semester I-2022, turun sebanyak 11,8% secara yoy. Laba Bersih sebesar Rp281,4 miliar dibukukan untuk semester I-2022 mencerminkan Marjin Laba Bersih sebesar 28,7%, turun dari 28,5% yang tercatat di semester I-2021.

Kemudian, per 30 Juni 2022, Perseroan mempertahankan posisi kas bersih sebesar Rp1,89 triliun, dan telah membelanjakan Rp300 miliar untuk belanja modal dan Rp348,6 miliar untuk program pembelian kembali sahamnya, yang mewakili total 160,2 juta saham yang telah dibeli kembali selama enam bulan pertama tahun 2022.