Penduduk Asli Hawaii Mengeluhkan Efek Pariwisata untuk Keberlangsungan Pulaunya
Nasional

Jumlah Kunjungan Wisman ke Indonesia Capai 7,75 Juta, Berikut Rinciannya

  • Pariwisata Indonesia menunjukkan perkembangan yang menggembirakan dengan melonjak sepuluh peringkat dari tahun lalu. Pada tahun 2024, Indonesia menempati posisi ke-22 dengan skor 4,46, meningkat sebesar 4,5% dibandingkan tahun sebelumnya.

Nasional

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA – Indonesia mengalami lonjakan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sepanjang Januari hingga Juli 2024, dengan total mencapai 7,75 juta kunjungan. Angka ini melampaui rekor sebelumnya sejak 2020 dan menunjukkan pertumbuhan pesat sebesar 20,75% dibandingkan periode yang sama tahun 2023.

Pada bulan Juli 2024, Indonesia mencatat kedatangan 1,31 juta wisman, meningkat 9,42% dari bulan Juni 2024 dan 16,91% dari Juli tahun lalu. Kenaikan ini mengindikasikan pemulihan  kuat sektor pariwisata Indonesia setelah periode pandemi.

“Jumlah kunjungan wisman hingga Juli 2024 ini merupakan yang tertinggi sejak 2020,” papar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, dilansir Antara, Senin, 2 September 2024.

Negara-negara yang memberikan kontribusi terbesar terhadap jumlah kunjungan meliputi Malaysia dengan 177,71 ribu kunjungan (13,56%), Australia dengan jumlah kunjungan 166,92 ribu kunjungan (12,73%), China dengan jumlah 126,11 ribu kunjungan (9,62%), dan Singapura dengan jumlah 102,32 ribu kunjungan (7,81%).

Pintu masuk utama bagi wisatawan tetp dipegang Bandara Ngurah Rai di Bali dan Bandara Soekarno-Hatta di Banten, kedua bandara tersebut menyumbang 90,21% dari total kunjungan, dengan total 897,25 ribu kunjungan.

Sementara itu Australia menempati posisi teratas sebagai negara dengan jumlah kunjungan terbanyak ke Bali, negara ini juga mendominasi penerbangan internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.

“Australia nomor satu, ada 40 penerbangan sehari. Jadi ada 9 kota dari negara Australia yang datang ke sini,” papar General Manager Bandara, I Gusti Ngurah Rai Handy.

Lama Tingal Wisatawan

Rata-rata lama tinggal wisatawan di Indonesia pada Juli 2024 tercatat 8,10 malam. Terdapat perbedaan signifikan dalam jumlah lama tinggal berdasarkan negara asal.

Wisatawan dari Asia Tenggara memiliki rata-rata lama tinggal terpendek, yaitu 3,67 malam, sementara wisatawan dari Afrika menghabiskan rata-rata 15,74 malam. Wisatawan dari Yaman mencatatkan lama tinggal terlama dengan rata-rata 35,75 malam.

Peringkat Wisata Indonesia Urutan 22 Dunia

Dalam laporan yang diterbitkan Indeks Pariwisata World Economic Forum (WEF) 2024, Amerika Serikat tampil sebagai negara teratas secara global, mengungguli negara-negara Eropa dan Asia dalam hal daya tarik pariwisata. 

Penilaian ini mempertimbangkan berbagai aspek penting seperti infrastruktur, sumber daya alam, keberlanjutan, ketersediaan tenaga kerja, dan harga yang kompetitif. 

Sementara itu, Indonesia menunjukkan perkembangan yang menggembirakan dengan melonjak sepuluh peringkat dari tahun lalu. Pada tahun 2024, Indonesia menempati posisi ke-22 dengan skor 4,46, meningkat sebesar 4,5% dibandingkan tahun sebelumnya. 

Dalam konteks Asia Pasifik, Indonesia menempati peringkat keenam, sementara di kawasan ASEAN, Indonesia berada di posisi kedua, hanya kalah dari Singapura yang berada di urutan ketiga belas.

Kenaikan jumlah kunjungan  tidak hanya mencerminkan pemulihan industri pariwisata Indonesia tetapi juga menandakan masa depan yang cerah bagi sektor ini.