<p>apple.com</p>
Dunia

Jumlah Pegawai Apple di LinkedIn Berkurang, Ada PHK Massal?

  • Jumlah orang yang tercatat bekerja di Apple pada aplikasi jejaring kerja LinkedIn mengalami penurunan drastis.
Dunia
Rizky C. Septania

Rizky C. Septania

Author

CALIFORNIA - Sebuah laporan menunjukkan bahwa jumlah orang yang tercatat bekerja di Apple pada aplikasi jejaring kerja LinkedIn mengalami penurunan drastis. Dalam seminggu, setidaknya ada kisaran 360.000 orang tak lagi mencatat Apple sebagai tempatnya bekerja.

Penemuan berkurangnya jumlah pekerja Apple dari LinkedIn ini pertama kali diketahui oleh pengembang yang melacak data di situs jaringan profesional, Jay Pinho dan dibagikan lewat sebuah blok keamanan siber.

Penurunan jumlah pekerja tersebut kemudian menimbulkan pertanyaan. Apakah pada akhirnya sang raksasa smartphone AS akhirnya tumbang menghadapi resesi seperti sejumlah perusahaan teknologi lainnya?

Mengutip Insider Jumat, 21 Oktober 2022, berkurangnya jumlah orang yang mencatat Apple sebagai tempat kerjanya rupanya perbuatan LinkedIn. Jejaring kerja tersebut dilaporkan tengah melakukan tindakan keras pada akun palsu dan bot. 

Menanggapi kabar itu, LinkedIn mengkonfirmasi bahwa penurunan jumlah karyawan disebabkan oleh upayanya untuk menghapus akun palsu menggunakan otomatisasi dan peninjau manusia. 

Sebelum Apple, penemuan berkurangnya jumlah karyawan perusahaan teknologi di LinkedIn juga pernah tampak pada Amazon yang berkurang 33% dalam waktu singkat.

Atas kejadian ini, para ahli memperingatkan bahwa akun palsu ini sering digunakan untuk penipuan dan phising. Scammers sering menjerat perusahaan atau universitas dengan tanpa disadari dengan mencantumkannya di profil mereka untuk memberi kesan kredibilitas pada akun palsu mereka. 

Tertutup kasus Twitter

Pertempuran LinkedIn untuk mengambil akun palsu rupanya sudah terjadi sejak lama. Namun, hal ini kurang dapat perhatian lantaran sebagian besar publik fokus pada potensi masalah bot Twitter di tengah pertempuran hukum selama berbulan-bulan perusahaan itu dengan Elon Musk.

Tetapi masalah LinkedIn pernah disorot pada Agustus ketika Changpeng Zhao, CEO pertukaran cryptocurrency Binance, mencuit bahwa LinkedIn memiliki 7000 profil 'karyawan Binance'. Dari keseluruhan jumlah tersebut,  hanya 50 atau lebih yang nyata.

Kala itu, Zhao menyebut akun bodong ini sebagai ini penipu dan memperingatkan pengikutnya untuk berhati-hati.

LinkedIn tampaknya mulai mengambil tindakan segera setelah tweet itu. Seperti penurunan semalam dalam jumlah karyawan di Apple dan Amazon. Pinho juga  melihat penurunan 23% di Binance pada awal September, katanya kepada Krebs on Security.

Pada bulan yang sama, LinkedIn mengakui melihat peningkatan aktivitas penipuan di platformnya. Mereka memperingatkan pengguna untuk waspada terhadap orang-orang di forum yang meminta uang. 

Dalam sebuah pernyataan  juru bicara LinkedIn, mengatakan bahwa pihaknya secara teratur mengambil tindakan untuk menghentikan akun palsu di platform tersebut.

"Kami dan terus meningkatkan sistem kami untuk menghentikan pemalsuan sebelum mereka online. Meskipun ini merupakan tantangan berkelanjutan mengingat bagaimana aktor jahat terus menjadi lebih canggih, kami menghentikan sebagian besar aktivitas penipuan yang kami deteksi di komunitas kami , sekitar 96% akun palsu dan sekitar 99,1% spam dan penipuan," ujar Linked In