<p>fxstreet.com</p>
Dunia

Jumlah Penduduk Merosot, China Lakukan Upaya Peremajaan Pada Penduduknya

  • China dilaporkan tengah berupaya meningkatkan kesuburan warganya ke peringkat sedang
Dunia
Rizky C. Septania

Rizky C. Septania

Author

BEIJING- China dilaporkan tengah berupaya   meningkatkan kesuburan warganya ke peringkat sedang. Hal ini dilakukan setelah populasi China diketahui merosot hingga 60% dalam enam dekade terakhir.

Selain menaikkan tingkat kesuburan warga, Pemerintah China juga dilaporkan akan mulai fokus pada pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi. Ini dilakukan guna mengembangkan populasi Negeri Tirai Bambu agar memiliki keterampilan lebih baik lagi.

Mengutip Reuters Rabu, 17 Mei 2023, Presiden Xi Jinping baru-baru ini menghadiri pertemuan yang membahas dengan perkembangan populasi mengaitkan hal ini sebagai peristiwa besar yang digambarkan sebagai upaya  peremajaan yang dilakukan oleh China.

Pasalnya, China tak hanya berupaya menambah populasi, melainkan menghasilkan sumber daya manusia berkualitas untuk menopang ekonomi negara yang dihuni lebih dari semiliar penduduk ini.

Adapun upaya peremajaan yang dilakukan oleh China di antaranya tampak dari upaya pemerintah segera memulai langkah-langkah guna mengangkat tingkat kelahiran negara. Hal ini dilakukan dengan memberi insentif keuangan dan meningkatkan fasilitas penitipan anak.

Guna mengatasi masalah perempuan pekerja, China akan menggandakan jumlah pusat pengasuhan anak pada tahun 2025. Menurut kabar dari media setempat, CCTV, pemerintah akan menambah jumlah pengasuh menjadi 4,5 per 1000 orang. Sebelumnya,  pusat pengasuhan hanya akan ada kisaran  2,5  per 1000 orang pada 2022.

Sebelum populasi China diketahui menurun drastis, banyak wanita Tionghoa enggan memiliki lebih dari satu anak, atau bahkan menolak untuk untuk memiliki anak  lantaran tingginya biaya mengasuh anak.

Selain itu, jumlah pengasuh anak di negara tersebut juga dirasa minim sehingga orang tua, terutama wanita seringkali berarti melepaskan karier. 

Hal ini diperparah dengan diskriminasi gender dan pemikiran tradisional yang menempatkan beban mengasuh anak sebagian besar pada perempuan masih tersebar luas di seluruh negeri. 

Karenanya, dalam beberapa bulan terakhir, pihak berwenang dalam beberapa bulan terakhir meningkatkan retorika tentang berbagi tugas mengasuh anak. Namun, cuti terkait paternitas masih terbatas di sebagian besar provinsi.

Pemerintah China juga membuka layanan kesuburan untuk wanita yang belum menikah dapat membantu meningkatkan tingkat kesuburan negara yang diusulkan penasihat politik pemerintah mengusulkan pada bulan Maret lalu.