Jumlah Pengangguran AS Meningkat, Nilai Kurs Rupiah Bisa Menguat Hari Ini
- Menurut data perdagangan Bloomberg, Jumat, 9 Juni 2023, nilai kurs rupiah dibuka menguat 45 poin di posisi Rp14.850 per-dolar AS.
Pasar Modal
JAKARTA - Nilai kurs rupiah bisa menguat pada perdagangan hari ini karena data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan peningkatan jumlah pengangguran di negeri Paman Sam.
Menurut data perdagangan Bloomberg, Jumat, 9 Juni 2023, nilai kurs rupiah dibuka menguat 45 poin di posisi Rp14.850 per-dolar AS.
Pada perdagangan sebelumnya, Kamis, 8 Juni 2023, nilai kurs rupiah ditutup melemah 18 poin di level Rp14.895 per-dolar AS.
- 7 Cara Membuat Karyawan Merasa Dihargai Menurut Penelitian
- Tampak Manis Namun Berbahaya, Apa Itu Love Bombing?
- Nilai Kurs Rupiah Berpotensi Melemah Lagi karena Naiknya Imbal Hasil Obligasi AS
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berpotensi menguat pada perdagangan hari ini karena didukung oleh data ketenagakerjaan AS yang dirilis semalam.
Pengangguran Meningkat
Data yang dirilis Departemen Tenaga Kerja AS pada Kamis, 8 Juni 2023 waktu setempat, menunjukkan klaim pengangguran pada pekan yang berakhir di 3 Juni 2023 melonjak sebanyak 28.000 menjadi 261.000, jauh di atas rata-rata sebelum pandemi COVID-19 sebanyak 218.000.
Tidak hanya itu, lonjakan ini pun jauh lebih tinggi dari konsensus pasar yang memperkirakan jumlah pengangguran sebanyak 235 ribu. Jumlah pengangguran di AS yang tercatat pada pekan tersebut pun menjadi level tertinggi sejak Oktober 2021.
Meningkatnya jumlah pengangguran di atas ekspektasi ini dikatakan Ariston dapat menyetir persepsi pasar terhadap kebijakan suku bunga AS.
"Dengan memburuknya kondisi tenaga kerja AS, pasar lebih condong berekspektasi bahwa The Federal Reserve (The Fed) mungkin akan bertahan tidak menaikkan suku bunga," ujar Ariston kepada TrenAsia, Jumat, 9 Juni 2023.
Menurut Ariston, untuk perdagangan hari ini, nilai kurs rupiah berpotensi menguat ke arah Rp14.850 per-dolar AS dengan potensi resistance di kisaran Rp14.950 per-dolar AS.