Jumlah Penumpang Pesawat Nataru 2024 Naik 9,4 Persen Menjadi 3,2 Juta Orang
- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan jumlah penumpang pesawat selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Transportasi dan Logistik
JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan jumlah penumpang pesawat selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) M. Kristi Endah Murni mengungkapkan data hingga 2 Januari 2024 mencatat jumlah total penumpang pesawat di 51 bandara di Indonesia selama Nataru mencapai 3.277.355 orang.
“Jumlah ini naik 9,4% dibandingkan pergerakan penumpang pada libur Nataru tahun sebelumnya,” jelas Kristi dalam keterangan resminya di Jakarta, pada Rabu, 3 Januari 2023.
- Pembunuhan Pemimpin Hamas di Beirut Tingkatkan Risiko Eskalasi Perang Gaza
- Emiten Jalan Tol Jusuf Hamka (CMNP) Amankan Kredit Senilai Rp600 Miliar
- LRT Jabodebek Beri Diskon dan Tambah Jadwal hingga 240 Trip
Pada sisi lain, tercatat bahwa jumlah penerbangan juga meningkat sebesar 5,5%, mencapai 26.942 penerbangan. Kristi menyampaikan bahwa tiga maskapai dengan total penerbangan domestik terbanyak selama periode tersebut adalah Lion Air, Citilink, dan Batik Air.
Sementara itu, lanjut Kristi, jumlah kargo total juga mencatat pertumbuhan sebesar 1,3% secara tahunan dibandingkan dengan periode Nataru pada tahun lalu yang hanya mencapai angka 27.708 ton.
Kristi merincikan,dari 51 bandara yang dimonitor, terdapat lima bandara dengan trafik penerbangan domestik tertinggi, yaitu Bandara Soekarno-Hatta, Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bandara Juanda, Bandara Sultan Hasanuddin, dan Bandara Kualanamu.
Pada sisi penerbangan, Kemenhub mencatat rata-rata persentase ketepatan waktu atau On Time Performance (OTP) pada rute domestik dari 13 maskapai penerbangan sebesar 81,05%. Tiga maskapai dengan persentase OTP tertinggi adalah Citilink, Trigana Air, dan Pelita Air.
“Capaian OTP tersebut merupakan hasil kerja sama seluruh pihak, baik penyelenggara bandara, badan usaha angkutan udara, penyelenggara navigasi, Kementerian dan Lembaga terkait serta masyarakat pengguna transportasi udara yang memberikan kontribusi positif bagi kelancaran penerbangan,” jelas Kristi.
Kristi menambahkan pencapaian OTP dapat terwujud dengan menjaga kinerja seluruh faktor pendukung. Ini mencakup kelancaran di sisi darat saat penumpang tiba di bandara, kelancaran di sisi udara terkait pengaturan pergerakan pesawat menuju taxiway, sampai runway, dan pengaturan lalu lintas penerbangan.
Selain itu, hal ini juga didukung dengan terus meningkatkan penerapan Airport - Collaborative Decision Making (A-CDM).