Jumlah Test PCR di Ibu Kota Masih Meningkat, Gimana ya Proyeksi Sektor Kesehatan?
- JAKARTA – Jumlah tes COVID-19 melalui polymerase chain reaction (PCR) di DKI Jakarta meningkat menjadi 487.000 pada September 2021. Nilai ini lebih tinggi diban
Pasar Modal
JAKARTA – Jumlah tes COVID-19 melalui polymerase chain reaction (PCR) di DKI Jakarta meningkat menjadi 487.000 pada September 2021. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan dengan catatan pada bulan sebelumnya, sebanyak 450.000.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Joshua Michael meyakini bahwa harga tes PCR yang jauh lebih rendah yang telah diberlakukan pada Agustus 2021 membuat jumlah tes PCR tetap tinggi. Sepanjang tahun (year-to-date/ytd), tes PCR yang dilakukan di Jakarta sudah mencapai 4 juta kali.
Kasus positif COVID-19 di ibu kota terus mengalami tren penurunan dari 34.000 pada Agustus 2021, menjadi hanya 6.000 pada bulan lalu. Hal ini disinyalir dari adanya perpanjangan Perberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.
- Kikis Biaya Logistik Pelabuhan, Bea Cukai Integrasikan Sistem Pembayaran dengan Bank Mandiri
- Kinerja Keuangan Entitas Anak Solid, Laba IFG Group Terdongkrak 178 Persen
- Gandeng Infokom, Hary Tanoe Bangun Techno Park di KEK MNC Lido City
Sementara itu, total kasus positif sepanjang tahun berada pada kisaran 670.000. Seiring dengan penurunan kasus positif yang signifikan, positive rate ytd dari tes PCR dan tes rapid antigen di Jakarta juga menurun.
Jumlah pasien dirawat di Jakarta juga mengalami penurunan dari 2.116 pada 31 Agustus menjadi 510 pada 30 September 2021. Seiring dengan tren penurunan kasus positif dan pasien dirawat, tingkat okupansi disinyalir dapat tetap rendah sepanjang sisa tahun ini.
Di sisi lain, ketersediaan tempat tidur di rumah sakit (RS) untuk pasien COVID-19 dapat dengan mudah dipertukarkan dengan tempat tidur non-COVID. Bagi Joshua, hai itu seharusnya tidak menyebabkan penurunan signifikan yang mendadak dari tingkat okupansi RS.
Pada akhir September 2021, sebanyak 90,3 juta masyarakat Indonesia telah menerima vaksinasi pertama dan 50,5 juta vaksinasi pertama, melonjak signifikan dibandingkan pada Agustus 2021 dengan masing-masing realisasi vaksinasi sebanyak 62,6 juta dan 35,5 juta.
Selama periode yang sama, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah memberikan 10,4 juta suntikan vaksinasi pertama dan sebanyak 7,7 juta vaksinasi kedua. Sedangkan, pada Agustus 2021, Pemprov DKI telah melakukan vaksinasi pertama sebanyak 9,6 juta dan 5,6 juta untuk vaksinasi kedua.
“Kasus positif pada kuartal III-2021 berjumlah 306.000, yang masing-masing 57 persen dan 83 persen lebih tinggi dari kuartal pertama dan kedua tahun ini,” ujarnya, dikutip dari riset yang diterima TrenAsia.com, Senin, 11 Oktober 2021.
Oleh karena itu, Joshua optimistis hal ini dapat berdampak positif terhadap kinerja keuangan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) dan PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) pada kuartal ketiga tahun ini.
“Kami memiliki rekomendasi overweight di sektor ini. Saat ini, kami memiliki rekomendasi beli pada MIKA dengan TP Rp2.900 dan HEAL dengan TP Rp1.700,” pungkasnya.