Jumlah Usaha Pertanian di Indonesia pada 2023 Capai 29 Juta Lebih
- Dari angka tersebut Usaha Pertanian Perorangan (UTP) mendominasi sebanyak 99,94 persen atau 29.342.202 unit.
Nasional
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan hasil Sensus Pertanian 2023 (ST2023) dalam acara Diseminasi Hasil Sensus Pertanian 2023 Tahap 1 pada Senin, 4 Desember 2023 di Jakarta.
Dalam laporan tersebut BPS mencatatkan jumlah usaha pertanian di Indonesia pada 2023 mencapai 29.360.833 unit usaha. Dari angka tersebut Usaha Pertanian Perorangan (UTP) mendominasi sebanyak 99,94 persen atau 29.342.202 unit.
“Jumlah usaha pertanian hasil ST2023 sebanyak 29.360.833 unit, turun sebanyak 2,35 juta unit atau 7,42 persen dibandingkan dengan tahun 2013 yang sebanyak 31.715.486 unit,” ujar Sekretaris Utama (Sestama) BPS Atqo Mardiyanto.
- OJK Cabut Izin Usaha Asuransi Purna Artanugraha (ASPAN), Ini Alasannya
- Pipa Gas Belum Terkoneksi, Produksi JTB Diturunkan
- COP28: Dana US$777 Juta Ditawarkan untuk Perangi Penyakit Tropis
Atqo menyatakan jumlah Usaha Tani Pangan (UTP) yang mendominasi sektor pertanian pada tahun 2023 mengalami penurunan sebesar 7,45 persen atau 2,36 juta unit jika dibandingkan dengan tahun 2013, yang mencapai 31.705.295 unit.
Namun, terdapat peningkatan yang signifikan dalam jumlah Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB), yakni sebesar 35,54 persen dari tahun 2013 yang berjumlah 4.209 unit menjadi 5.705 unit pada tahun 2023.
Hal serupa terjadi pada Usaha Pertanian Lainnya (UTL) yang mengalami peningkatan tajam sebesar 116,08 persen pada tahun 2023, mencapai jumlah 12.926 unit dari sebelumnya hanya 5.982 unit.
Dalam klasifikasi berdasarkan subsektor, terlihat jumlah usaha pertanian terbanyak berada di subsektor tanaman pangan, dengan mencapai 15,77 juta unit usaha.
Atqo menyampaikan dominasi usaha pertanian oleh UTP terlihat di semua subsektor, dimana jumlah terbanyak dari UTP terdapat di subsektor tanaman pangan, mencapai 15,77 juta unit usaha. Ia juga menekankan jumlah Perusahaan UPB terbanyak berada di subsektor perkebunan, yakni mencapai 2.684 unit usaha. Sementara itu, terdapat penekanan UTL terbanyak berada di Subsektor Hortikultura, dengan jumlah mencapai 5.053 unit usaha.
Penyediaan Data
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti berharap hasil pencacahan ST2023 tidak hanya berfokus pada penyediaan data pertanian secara menyeluruh, melainkan juga menjadi titik awal untuk menyempurnakan tata kelola sektor pertanian nasional.
- Kinerja dan Rencana Janu Putra (AYAM) Pasca IPO di Harga Rp100 per Saham
- Mengenal 4 Karakter Dylan Wang dan Bai Lu di Drama Only for Love
- IHSG Kokoh di Level 7.000, Investor Kembali “Buang” Saham STRK dan MENN
Hal tersebut mencakup upaya meningkatkan kualitas dan merancang kebijakan pembangunan sektor pertanian nasional dengan memanfaatkan data hasil sensus pertanian tahun 2023 secara menyeluruh dan luas.
Amalia menyampaikan harapannya basis data pertanian yang dihasilkan dapat digunakan secara bersama-sama antara kementerian dan lembaga untuk menghasilkan satu kesatuan data Indonesia.
“Sehingga nantinya dapat memperluas data statistik sektoral di sektor pertanian dan dapat mendukung secara penuh berbagai penyusunan program pembangunan di pertanian dengan target dan kebijakan yang lebih tajam ke depan. Tentunya kami BPS mendorong pemanfaatan data ST 2023 secara luas oleh seluruh pemangku kepentingan,” tutup Amalia.