<p>Bendungan Kuningan akan menyuplai air bagi DI seluas 3.000 ha di beberapa daerah Jawa Barat bagian Timur dan sebagian Jawa Tengah. (Foto: Kementerian PUPR)</p>
Nasional

Juni 2021, Kementerian PUPR Rampungkan Tiga Bendungan

  • Ketiga bendungan sudah dilakukan pengisian awal (impounding) pada Juni 2021 dan siap meningkatkan suplai air irigasi pertanian di provinsi lumbung pangan nasional.

Nasional
Reza Pahlevi

Reza Pahlevi

Author

JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan tiga bendungan bulan ini, yaitu Bendungan Way Sekampung di Lampung, Bendungan Paselloreng di Kabupaten Wajo, dan Bendungan Kuningan di Jawa Barat.

Ketiga bendungan sudah dilakukan pengisian awal (impounding) pada Juni 2021 dan siap meningkatkan suplai air irigasi pertanian di provinsi lumbung pangan nasional.

Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan ketiga bendungan tersebut merupakan Program Strategis Nasional (PSN) yang bertujuan menambah tampungan air sehingga kontinuitas suplai air irigasi ke lumbung-lumbung pangan nasional terjaga.

“Pembangunan bendungan harus diikuti dengan pembangunan jaringan irigasinya, sehingga dengan adanya suplai air yang kontinu dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun, bisa bertambah menjadi 2-3 kali tanam setahun,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu, 23 Juni 2021.

Bendungan Way Sekampung memiliki kapasitas tampung 68 juta m3 yang akan dimanfaatkan untuk penyediaan air irigasi seluas 72.707 hektar di Daerah Irigasi (DI) Sekampung seluas 55.373 hektar dan menambah areal irigasi DI Rumbia Extension seluas 17.334 hektar.

Pembangunannya dibagi menjadi empat paket pekerjaan yakni: Paket 1 dan 3 dengan kontraktor PT PP (Persero) Tbk (PTPP)-PT. Ashfri (KSO), Paket 2 oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) – PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) (KSO), dan Paket 4 oleh WSKT.

Selain mendukung kebutuhan pangan di Provinsi Lampung, Bendungan Way Sekampung juga dapat dimanfaatkan sebagai infrastruktur pengendalian banjir di Provinsi Lampung sebesar 185 m3/detik karena terintegrasi dengan Bendungan Batutegi dan Bendungan Margatiga (on-going).

Bendungan multifungsi ini juga berpotensi sebagai penyedia air baku untuk Kota Bandar Lampung, Kota Metro dan Kabupaten Lampung Selatan sebesar 2.482 liter/detik dan tenaga listrik sebesar 5,4 MW.

Bendungan Paselloreng dibangun dengan kapasitas tampung 138 juta m3 dan luas genangan 169 hektare. Bendungan ini sudah terhubung dengan bendung dan jaringan irigasi Gilireng yang mampu mengairi areal persawahan seluas 8.510 hektar.

Bendungan ini juga berpotensi sebagai sumber air baku untuk 4 kecamatan di Kabupaten Wajo sebesar 200 liter/detik, infrastruktur pengendali banjir wilayah hilir Sungai Gilireng sebesar 1.000 m3/detik, dan pengembangan sektor perikanan air tawar.

Bendungan ketiga yang mulai dilakukan pengisian air adalah Bendungan Kuningan di Jawa Barat dengan kapasitas tampung 25,9 juta m3 dan luas genangan 221,59 ha. Bendungan ini akan menyuplai air bagi DI seluas 3.000 ha di beberapa daerah Jawa Barat bagian Timur dan sebagian Jawa Tengah.

Selain irigasi, manfaat lainnya adalah menjadi sumber air baku bagi Kabupaten Kuningan sebesar 0,30 m3/detik, mereduksi debit banjir sebesar 213 m3/detik, dan potensi sebagai sumber tenaga listrik 0,50 MW.