BSI Buka Weekend Banking di 342 Cabang se-Indonesia, Mana Saja?
Ekonomi Syariah

Jurus BSI (BRIS) Sasar Pasar Ekosistem Halal di Indonesia

  • BSI dorong pertumbuhan UMKM melalui e-channel, mempermudah pembayaran sertifikasi halal, optimalisasi pasar.
Ekonomi Syariah
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA – Emiten perbankan syariah PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau biasa dikenal BSI secara mantap memasang target pertumbuhan bisnis dengan fokus pada pasar ekosistem halal di Indonesia. 

Dengan mengimplementasikan berbagai strategi, BSI kini memfasilitasi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk pembayaran sertifikasi halal melalui e-channel BSI, sebagai upaya terbaru dalam meraih potensi pasar tersebut.

Direktur Sales and Distribution BSI, Anton Sukarna, menyatakan bahwa melalui langkah ini, perusahaan bertujuan untuk memastikan setiap UMKM mitra binaan mendapatkan sertifikat halal. 

“Dalam rangka memudahkan pelaku UMKM memperoleh sertifikasi halal, BSI menjalin kerja sama dengan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) dan Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H). Pada tahun 2024, BSI berkomitmen untuk memfasilitasi 1.000 UMKM agar dapat memperoleh sertifikat halal secara grati,” jelasnya dalam keterangan resmi pada Selasa, 13 Februari 2024. 

Anton bilang, BSI juga telah menjalin perjanjian kerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Kesepakatan tersebut berkaitan dengan layanan pembayaran sertifikasi halal melalui virtual account. 

Langkah demikian memungkinkan UMKM yang menjadi nasabah BSI untuk melakukan pembayaran sertifikasi halal dengan lebih mudah. “Cukup dengan copy no virtual account ke menu halal Indonesia yang ada di BSI mobile, nasabah bisa langsung melakukan pembayaran sertifikasi halal. Lebih dari 70% pembayaran sertifikasi halal UMKM ke BPJPH dilakukan melalui BSI,” ungkapnya.

Anton menyatakan BSI memiliki tekad serius untuk meningkatkan pengembangan ekosistem syariah, termasuk ekosistem halal. Menurutnya, peluang untuk mengembangkan ekosistem syariah di Indonesia sangat besar. 

Selain ekosistem halal, BSI juga aktif mengembangkan ekosistem syariah lainnya, seperti pendidikan syariah yang melibatkan pesantren, sekolah Islam, dan institusi terkait. BSI juga terlibat dalam pengembangan ekosistem zakat, infak, sedekah, serta wakaf (Ziswaf), dan ekosistem haji dan umroh. 

Anton menyatakan, "Ini merupakan pasar yang luas dan akan terus berkelanjutan." BSI berusaha menciptakan model bisnis yang sesuai dengan masing-masing sektor ekosistem tersebut, dengan menggaet para pemangku kepentingan utama di setiap sektor. 

"Kami menciptakan nilai proposisi. Dengan demikian, seiring berjalannya waktu, kami membangun kemampuan yang kuat dalam memperkuat ekosistem syariah," ungkap Anton.

Sebagai informasi, pada tahun lalu, BSI giat memperluas ekosistem syariah, mengelola dana dari 5,5 juta nasabah di dalamnya dengan total dana kelolaan mencapai Rp28,9 triliun. Di sektor zakat, BSI berhasil mengelola dana sebesar Rp1,52 triliun pada tahun 2023, mengalami kenaikan sebesar 67,24% secara tahunan. 

Selain itu, BSI juga mengelola dana pihak ketiga (DPK) di lembaga pendidikan Islam sebesar Rp5,6 triliun, mengalami peningkatan sebesar 31,4% secara tahunan. Di ekosistem masjid, BSI mengelola dana sebesar Rp4,63 triliun, mencatat pertumbuhan sebesar 118,33% secara tahunan.

Terakhir, emiten perbankan syariah yang berkode saham BRIS ini juga mengelola dana di ekosistem haji dan umroh sebesar Rp11,97 triliun, mengalami peningkatan sebesar 18,97% secara tahunan.