Sirkuit Mandalika.
Nasional

Jurus Erick Thohir Agar Sirkuit Mandalika Tak Terus Merugi

  • Kementerian BUMN masih mencari kebijakan alternatif agar penyelenggaraan event di Sirkuit Mandalika tak membebani finansial pengelola.
Nasional
Chrisna Chanis Cara

Chrisna Chanis Cara

Author

JAKARTA—Kementerian BUMN masih mencari kebijakan alternatif agar penyelenggaraan event di Sirkuit Mandalika tak membebani finansial pengelola. Salah satu upaya yang tengah dilakukan yakni menegosiasikan commitment fee penyelenggaraan World Superbike (WSBK) di sirkuit sepanjang 4,31 kilometer itu. 

Diketahui, perhelatan WSBK di Sirkuit Mandalika saat ini menyebabkan kerugian hingga Rp100 miliar. Hal ini lantaran ajang tersebut tak menarik minat sponsor. Kondisi tersebut membuat holding BUMN pariwisata, InJourney, sempat ingin menghilangkan WSBK dari agenda Mandalika. 

Meski demikian, upaya mencoret WSBK terkendala kontrak yang telah dijalin pengelola Mandalika dengan Dorna selaku pemegang hak komersial WSBK. Kontrak baru berakhir pada tahun 2025. Menteri BUMN, Erick Thohir, memastikan Sirkuit Mandalika mash akan menggelar balapan WSBK sesuai kontrak. 

Pihaknya kini tengah melakukan negosiasi harga penyelenggaraan atau commitment fee agar WSBK Mandalika tak terus merugi. “WSBK di Mandalika masih tetap. Namun kami masih negosiasi harga atau royalti yang harus dibayarkan,” ujar Erick dikutip dari Antara, Senin 10 Juli 2023. 

Menurut Erick, event seperti WSBK tetap penting agar Sirkuit Mandalika tetap mendapat sorotan dunia. Meski demikian, pihaknya menegaskan tak ingin penyelenggaraan ajang balapan tersebut memberatkan finansial pengelola berlarut-larut. 

Sebelumnya Erick Thohir memastikan tetap mempertahankan MotoGP Mandalika meski ajang itu juga masih menelan kerugian Rp50 miliar. “Harus tetap ada event setiap bulan di Sirkuit Mandalika. Namun tetap harus diperhatikan agar tidak rugi ketika menggelar kegiatan,” tutur Erick.      

Sementara itu, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah, meminta PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) maupun PT Mandalika Grand Prix Association (MGPA) tidak hanya melihat untung rugi dalam penyelenggaraan event. “Dampak keseluruhannya juga mesti dihitung,” ujarnya.

Gubernur tidak sepakat apabila WSBK dihapus dari kalender Mandalika. Dia mengklaim ajang seperti WSBK dan MotoGP sangat dirasakan manfaatnya bagi daerah maupun masyarakat sekitar Mandalika. “Enggak ada event di awal-awal pasti untung. Kalau bisa duduk kembali dibahas, jangan jadikan ini sebagai beban,” ujarnya.

Utang Rp4,6 Triliun

Sebelumnya, Direktur Utama InJourney, Dony Oskaria, mengatakan pencoretan WSBK diharapkan dapat menurunkan beban perusahaan. Pihaknya khawatir kerugian yang ditanggung pengelola semakin besar apabila ajang tersebut dipertahankan. “Jadi ke depan tidak ada biaya penyelenggaraan WSBK,” tuturnya.

Penghapusan WSBK menjadi salah satu upaya untuk menekan kerugian pengelolaan Mandalika. Diketahui pembangunan Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), menyisakan utang senilai Rp4,6 triliun. Utang tersebut terdiri dari kewajiban pembayaran jangka pendek sebesar Rp1,2 triliun dan jangka panjang sebesar Rp3,4 triliun.

Kondisi tersebut membuat holding BUMN pariwisata InJourney melalui PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) meminta Penyertaan Modal Negara (PMN) Rp1,19 triliun kepada pemerintah.