Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bicara soal UMKM
Nasional

Jurus Ganjar Tingkatkan Nilai Ekspor UMKM

  • Ganjar Pranowo mengatakan kunci kesuksesan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Jateng karena adanya wadah Hetero Space dan perencanaan modal yang baik.
Nasional
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membuat wadah Hetero Space untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Kreatif hub itu digunakan sebagai pengembangan pengetahuan soal bisnis modernbagi para pelaku UMKM di wilayah Jateng. 

Sejak pertama didirikan Ganjar pada 2013 lalu, pada triwulan pertama 2023, nilai ekspor UMKM Jateng mampu mencapai 2,5 miliar dolar AS. Angka ini membuat Jateng surplus sebanyak 708 juta dolar AS.

“Kalau sudah belajar mulai pembukuan, packaging, branding, bahkan ketika dia mau mempromokan produknya itu, dia harus belajar fotografi. Maka kita butuh semacam hub kreatif,” kata Ganjar, dalam acara Flexing Lokal bersama Google dan YouTube di Lokananta Surakarta dikutip dari Pemprov Jateng, Senin 14 Agustus 2023. 

Adapun dalam pelatihan kreatif hub itu, terdapat tiga materi utama pada tiga level pelatihan yang harus dilahap para pelaku UMKM. Level pertama membahas Manajemen Pemasaran, materi kedua mengenai Operasional dan SDM, serta yang ketiga menekankan materi mengenai Usaha dan Keuangan.

Selama mengudara di Jateng kurang lebih 10 tahun, kini Hetero Space pengembangan UMKM telah berdiri di tiga wilayah yakni Semarang, Surakarta dan Banyumas. Kreatif hub ini juga melibatkan melibatkan ribuan member. Di antaranya 3.000 anggota bergabung, 13.000 pengunjung Hetero Space , 500 komunitas lokal, 300 program, 1.000 acara, 15.000 UMKM, 2.500 startup , 100 perusahaan, serta 250.000 orang telah mendapat manfaat.

Pendanaan Modal

Selain pengembangan pengetahuan, salah satu hal yang acap kali dikeluhkan UMKM yakni mengenai permodalan. Lantas, pihaknya meluncurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Supermikro dengan menurunkan bunga jadi 3 persen per tahun. 

“Tugas kita kemudian mendampingi. Terus kalau suku bunganya segini kita tidak bisa. Terus kami mencoba mendukung mereka beberapa kebijakan yang kami ambil, bisa lewat penurunan suku bunga,” kata Ganjar.

Ganjar menjelaskan sebelum bunga 3 persen tahun ditetapkan Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah atau Bank Jateng, bunga KUR untuk UMKM sempat berada 12 persen, kemudian 9 persen, dan terakhir sebesar 6 persen.

Berkat penurunan bunga tersebut, pada 2022, nilai tukar KUR Provinsi Jateng mencapai Rp55,27 triliun. Angka itu membuat Jateng sebagai penyalur KUR terbesar di Indonesia pada tahun tersebut.

“Maka fungsi pemerintah sebenarnya tinggal fasilitasi, agar mereka bisa berkembang,” kata Ganjar.

Berkat berbagai strategi tersebut, kini produk UMIKM  di Jatenga mampu mencapai taraf internasional dan bahkan difasilitasi dengan kesempatan ekspor ke Singapura, Jepang, hingga Eropa.

“Sementara ini kita jalankan, kita kurasi, mereka lolos, punya pasar yang bagus, baik nasional maupun internasional,” pungkas Ganjar.