<p>Ilustrasi food truck Pizza Hut / Wikimedia.org</p>
Industri

Jurus Hadapi Pandemi, Pizza Hut Banting Setir Jualan Lewat Food Truck

  • Untuk bangkit dari keterpurukan akibat pandemi COVID-19, pelaku usaha harus mencari terobosan baru dan inovasi di tengah hantaman krisis. Setelah menjual produk di jalanan, perusahaan waralaba (franchisee) Pizza Hut Indonesia, PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) kini banting setir berjualan lewat food truck.

Industri
wahyudatun nisa

wahyudatun nisa

Author

JAKARTA – Untuk bangkit dari keterpurukan akibat pandemi COVID-19, pelaku usaha harus mencari terobosan baru dan inovasi di tengah hantaman krisis. Hal ini pun turut dilakukan oleh perusahaan waralaba (franchisee) Pizza Hut Indonesia, PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA).

Belum lama ini, perusahaan waralaba ini meluncurkan truk makanan keliling alias food truck. Hal itu disampaikan perseroan lewat keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 14 Oktober 2020.

Direktur Sarimelati Kencana Joe Sasanto masih enggan memberikan keterangan lebih lanjut terkait efektifitas konsep penjualan tersebut. “Kami tidak berkomentar dulu,” kata dia di Jakarta, Kamis, 15 Oktober 2020.

Dengan konsep food truck, penjualan dapat dilakukan lewat kendaraan yang umumnya menggunakan truk yang telah dimodifikasi. Modifikasi kendaraan kerap didesain sedemikian rupa demi menarik minat konsumen. Lewat food truck, penjualan juga dapat dilakukan berpindah-pindah tempat.

Untuk menginformasikan lokasi-lokasi food truck, perusahaan dapat memanfaatkan platform sosial medianya. Misalnya, Instagram, Facebook, Twitter, ataupun sosial media lainnya. Dengan begitu, pelanggan dapat mengetahui lokasi-lokasi food truck Pizza Hut berada.

Seperti diketahui, perusahaan pemilik restoran cepat saji Pizza Hut ini memang sangat terpukul dengan kondisi pandemi ini. Sebelumnya, perseroan pun melakukan gebrakan dengan menjajakan pizza-pizzanya di luar outlet, tepatnya di pinggir jalan. Harga pizza yang ditawarkan pun terbilang murah yakni Rp100.000 per 4 box.

Jika dilihat dari kinerja keuangan, pada kuartal I-2020 perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp6,04 miliar. Angka itu melorot hingga 85% jika dibandingkan dengan kuartal I-2019 yakni sebesar Rp40,17 miliar.

Sementara di semester I-2020, penjualan perseroan tercatat turun 6,7% menjadi sebesar Rp1,94 triliun. Alhasil, laba bersih perseroan terus merosot anjlok hingga mencapai 89% (year-on-year/yoy). Per 30 Juni 2020, laba bersih perseroan hanya sebesar Rp10,48 miliar. (SKO)