<p>Proyek apartemen milik PT PP Properti Tbk. / Facebook @PTPPPropertiTbk</p>
Industri

Jurus Jitu PP Properti Kala Pandemi

  • Emiten properti PT PP Properti Tbk. (PPRO) telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi akibat pandemi COVID-19.

Industri

wahyudatun nisa

Emiten properti PT PP Properti Tbk. (PPRO) telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi akibat pandemi COVID-19.

Direktur Utama PP Properti Taufik Hidayat menyatakan kondisi saat ini memberikan dampak terhadap pencapaian kinerja hampir di seluruh industri termasuk properti.

“Dalam menghadapi ini, sejumlah langkah antisipasi telah kami siapkan dan sedang kami jalankan untuk meminimalisir dampak pandemi terhadap kinerja baik di segmen realty, hospitality, maupun commercial,” kata Taufik dalam keterangan resmi di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa, 5 Mei 2020.

Taufik menjabarkan sejumlah strategi itu antara lain perseroan melakukan penundaan belanja modal (capital expenditure/capex) serta mengefisiensikan biaya usaha dan biaya operasional, salah satunya yakni melakukan pembatasan jam operasional hotel dan mal milik perseroan.

Dalam penjabarannya, pada sektor realty perusahaan berkode saham PPRO ini fokus untuk menyelesaikan pembangunan apartemen yang sudah terjual dan siap di serahterimakan pada 2020. Selain itu, perseroan juga fokus pada pengembangan lahan yang telah dimiliki.

Secara rinci sejumlah proyek yang akan diserahterimakan tahun ini yaitu Grand Sungkono Lagoon Tower Caspian dan Grand Dharmahusada Lagoon di Surabaya, Begawan apartemen di Malang, Amartha View dan The Alton di Semarang, Evenciio di Depok, serta The Ayoma Apartemen di Bumi Serpong Damai (BSD) City, Tangerang.

“Dengan diserahterimakannya unit-unit tersebut ke konsumen akan meningkatkan draw done (pembayaran) dari bank ke perseroan untuk konsumen yang membayar dengan cara KPA (kredit pemilikan apartemen) sehingga arus kas perseroan tetap terjaga,” kata Taufik.

Dikatakan Taufik, untuk kegiatan promosi produk, perseroan menggencarkan aktifitas digital marketing melalui kerjasama dengan digital agency serta online property marketplace yang bertujuan untuk memudahkan proses penyebaran informasi pemasaran dan komunikasi ke konsumen.

Taufik menyatakan apabila pandemi ini berkahir pada Juni tahun ini, perseroan berencana meluncurkan beberapa proyeknya seperti apartemen baru di wilayah Universitas Petra Surabaya, Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta, dan landed house di Cibubur.

“Perseroan menargetkan perolehan pemasaran sekitar Rp2,5 triliun dengan pendapatan sekitar Rp3 triliun dan laba komprehensif sekitar Rp500 miliar,” ujar Taufik.

PP Properti yang didirikan pada 2013 merupakan anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) konstruksi PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP). Per 31 Desember 2019, saham PPRO digenggam oleh PTPP 64,96%, Yayasan Kesejahteraan Karyawan PP 0,07%, dan publik 34,97%.

Sepanjang periode 2019, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk PP Properti merosot 27,28% menjadi Rp342,69 miliar dari Rp471,25 miliar.

Penjualan PPRO mencapai Rp2,5 triliun sepanjang 2019, turun tipis 1,79% dari sebelumnya Rp2,55 triliun. Total aset PP Properti mencapai Rp19,58 triliun. (SKO)