Jurus Jitu untuk Investasi Reksa Dana Saham
- Di tengah potensi pertumbuhan perekonomian Indonesia yang positif, peluang investasi pada reksa dana saham dapat dimanfaatkan oleh masyarakat investor yang forward looking, mencermati risiko saat ini, namun pada saat yang sama juga menangkap peluang jangka panjang
Pasar Modal
JAKARTA - PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) membagikan kiat memilih reksa dana saham seiring dengan perekonomian nasional yang kini tengah mendapatkan momentum setelah tumbuh positif pada kuartal II-2021.
"Di tengah potensi pertumbuhan perekonomian Indonesia yang positif, peluang investasi pada reksa dana saham dapat dimanfaatkan oleh masyarakat investor yang forward looking, mencermati risiko saat ini, namun pada saat yang sama juga menangkap peluang jangka panjang," kata Head of Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Freddy Tedja dalam keterangan di Jakarta, Selasa, 17 Agustus 2021.
Perekonomian Indonesia akhirnya berhasil keluar dari resesi ekonomi dengan mencatatkan pertumbuhan positif 7,07% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal II-2021.Pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih tinggi dibandingkan sejumlah negara di Asia lainnya, seperti India (1,6%), Korea Selatan (5,69%) dan Jepang (minus 1,6%).
- UVCR Meroket ARA Terus! Konglomerat Pieter Tanuri Ternyata Genggam Saham Ultra Voucher
- Resmi Undur Diri, Muhyiddin Yassin Masih Dipercaya Raja Jadi PM Malaysia
- 10 Bank Pemilik Aset Terbesar di Indonesia 2021, Bank Mandiri Kudeta BRI
Menilik peluang potensi pemulihan ekonomi lebih lanjut di tengah program vaksinasi yang terus dipercepat, reksa dana saham dapat menjadi pilihan di periode yang sesuai sebagai entry point seperti saat ini, terutama bagi investor jangka panjang dan atau berprofil agresif. Freddy pun memberi sejumlah tips dalam memilih reksa dana saham.
"Pertama, sesuaikan dengan tujuan investasi. Langkah awal yang harus dilakukan sebelum memilih reksa dana saham adalah memastikan kapan dana investasi ini akan dimanfaatkan. Berinvestasi di reksa dana saham memang menawarkan peluang pertumbuhan yang tinggi, namun juga memiliki tingkat volatilitas atau risiko naik-turunnya harga yang sangat tinggi. Jadi, silakan manfaatkan reksa dana saham untuk memenuhi tujuan keuangan dalam jangka waktu 10 tahun mendatang atau lebih, misalnya untuk persiapan pensiun," ujar Freddy.
Untuk investor dengan profil risiko moderat atau memiliki horizon investasi jangka menengah, lanjut Freddy, sedikit porsi reksa dana saham tetap bisa dimanfaatkan sebagai booster untuk menggenjot kinerja portofolio investasi secara keseluruhan. Misalkan 10% dari komposisi portofolio ditempatkan di reksa dana saham, maka sisanya bisa ditempatkan di investasi lainnya yang risikonya cenderung lebih rendah, seperti reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana pasar uang.
"Selanjutnya, pilih perusahaan Manajer Investasi atau MI yang terpercaya. MI memiliki peranan yang sangat penting dalam mengelola dana investasi para investor reksa dana. Oleh karena itu, kita harus mencari tahu rekam jejak MI yang akan mengelola dana kita. Cek legalitas MI di situs OJK (https://reksadana.ojk.go.id/Public/ManajerInvestasiList.aspx). Kita juga bisa memeriksa rekam jejak MI melalui situs perusahaan MI maupun beragam artikel berita," kata Freddy.
Freddy menambahkan, ada baiknya untuk mengetahui perusahaan yang terafiliasi dengan MI tersebut, para profesional di dalamnya, serta tata kelola perusahaan yang diterapkan di MI tersebut.
Kiat ketiga yaitu mencari tahu strategi pengelolaan. Freddy menyampaikan, ada banyak reksa dana saham yang bisa dipilih, masing-masing reksa dana saham memiliki strategi pengelolaan. Ada yang menggunakan tema investasi berdasarkan kapitalisasi pasar, syariah, konvensional, ESG, dan lain sebagainya, atau berdasarkan sektor tertentu (infrastruktur, teknologi, dan lain lain), atau pun dari cara strategi pengelolaan.
"Kita harus mendapat informasi lengkap mengenai hal tersebut, memilih yang paling sesuai dengan tujuan investasi kita," ujar Freddy.
Berikutnya, calon investor harus memerhatikan konsistensi kinerja reksa dana untuk periode menengah panjang. Freddy menilai salah satu faktor yang penting diperhatikan adalah peringkat dan konsistensi kinerja reksa dana. Beberapa perusahaan domestik maupun global mengadakan pemeringkatan reksa dana.
"Salah satu perusahaan pemeringkat yang terpercaya adalah Morningstar Rating. Perusahaan pemeringkat global ini memberikan rating bintang 1-5 terhadap produk dengan usia minimal tiga tahun yang telah melalui proses perhitungan berdasarkan Morningstar Risk-Adjusted Return yang meliputi kinerja bulanan produk dan konsistensi kinerja produk. Walaupun tidak selalu harus digunakan, rating tersebut dapat melengkapi pertimbangan dalam memilih reksa dana," kata Freddy.