<p>Ilustrasi industri kopi. / Pixabay</p>
Gaya Hidup

Jurus Pengusaha Kopi Bertahan di Tengah Pandemi

  • Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggandeng Tokopedia untuk menggairahkan industri kecil dan menengah (IKM) pengolahan kopi di Indonesia.

Gaya Hidup
wahyudatun nisa

wahyudatun nisa

Author

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggandeng Tokopedia untuk menggairahkan industri kecil dan menengah (IKM) pengolahan kopi di Indonesia.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pandemi COVID-19 membawa berbagai tantangan bagi setiap lapisan masyarakat termasuk para pelaku usaha kopi.

“Sejumlah petani kopi di Aceh bahkan mengeluhkan penurunan harga jual hingga 50%, yang sebelumnya dibanderol Rp10.000 per bambu (harga jual basah) menjadi hanya Rp5.800,” kata Menperin di Jakarta, Senin, 20 April 2020.

Untuk itu, kata dia, perlu adanya strategi baru dengan penyesuaian terhadap perubahan kondisi saat ini agar para petani dan pengusaha kopi dapat menjaga stabilitas penjualan maupun harga. Salah satunya dengan mengoptimalkan penjualan daring dengan memanfaatkan platform seperti Tokopedia.

Menperin menyebutkan langkah kolaborasi ini bertujuan untuk memajukan kopi Nusantara sekaligus membuat roda perekonomian tetap bergerak di tengah pandemi COVID-19.

Dalam paparannya, Menperin menyebutkan kampanye bertagar Satu Dalam Kopi merupakan salah satu cara mendorong pemasaran produk kopi lokal. Kampanye nasional ini dilakukan pada 20-26 April 2020 di Tokopedia serta melibatkan 1.200 pelaku industri kopi di seluruh wilayah Indonesia.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih mengatakan untuk meningkatkan daya saing IKM kopi olahan, Kemenperin telah memiliki berbagai fasilitas untuk mendorong penggunaan teknologi terkini agar lebih produktif, inovatif, dan kompetitif.

“Hal ini sejalan dengan implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0,” ujar Gati.

CEO dan Founder Tokopedia William Tanuwijaya menyebutkan saat ini pelaku industri kopi harus berinovasi mencetuskan produk terbaru dengan pendekatan terkini agar dapat memaksimalkan potensi online.

Salah satu contoh pengusaha kopi yang telah memaksimalkan bisnis daringnya lewat Tokopedia adalah Kopi Tuku. Kopi Tuku bahkan mengeluarkan berbagai produk baru yang lebih cocok dijajaki di platform online, misalnya kopi giling instan sampai kopi siap saji ukuran satu liter.

Pemanfaatan platform online yang tepat guna mencatatkan hasil yang mencengangkan bagi kedai kopi tersebut. Mulai dari penjualan yang laris manis hingga perluasan jangkauan pelanggan yang kini dapat mencakup seluruh Indonesia.

Produknya bahkan konsisten habis dalam hitungan menit. Puluhan ribu botol kopi literan terjual per minggunya.

Selain itu, Dua Coffee adalah contoh lain dari ratusan bisnis kopi lokal yang memilih memaksimalkan bisnisnya secara online lewat Tokopedia sejak pandemi COVID-19.

Co-founder Dua Coffee Omar Karim Prawiranegara menyebutkan 80% penjualan di kedainya datang dari pemesanan online. (SKO)