Jurus RATU Raup Pendapatan Double Digit Pasca Melantai di Bursa
- PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar dua digit setelah resmi mencatatkan namanya di Bursa Efek Indonesia. Sebagai anak usaha dari PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), perusahaan ini telah menyiapkan berbagai strategi untuk mencapai target tersebut.
Korporasi
JAKARTA – PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar dua digit setelah resmi mencatatkan namanya di Bursa Efek Indonesia. Sebagai anak usaha dari PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), perusahaan ini telah menyiapkan berbagai strategi untuk mencapai target tersebut.
Direktur Utama PT Raharja Energi Cepu Tbk, Alexandra Sinta Wahjudewanti, menyatakan optimisme ini didukung oleh peningkatan produksi migas dari dua blok konsesi di wilayah kerja (WK) Cepu dan Jabung yang diperkirakan akan meningkat tahun depan.
Sinta menargetkan tambahan produksi dari Blok Cepu dapat terealisasi tahun depan melalui kegiatan eksplorasi lanjutan dalam program Banyu Urip Infill Clastic (BUIC). “Mudah-mudahan [pendapatan] bisa tumbuh double digit,” ujar Sinta setelah seremoni pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia, Rabu, 8 Januari 2025.
- Jutaan Lot Antre Debut Saham RATU, Bagaimana Prospeknya?
- Dapat Angin Segar, Saham PGAS Makin Bersinar
- Naik Rp6.000 per Gram, Simak Harga Emas Antam Hari Ini
Program eksplorasi BUIC ini diperkirakan mampu menambah lifting minyak hingga mencapai 49,92 juta barel minyak setara (MMSTB) hingga tahun 2034. “Akan ada pengembangan, mereka sedang melakukan pengeboran untuk sumur-sumur baru,” tambah Sinta.
Sebagai informasi, emiten bersandikan RATU sukses mencatatkan pendapatan usaha sebesar US$27,95 juta per 30 Juni 2024, naik signifikan dibandingkan US$11,51 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari sisi laba bersih perusahaan juga meningkat menjadi US$7,39 juta pada semester I/2024, dibandingkan dengan US$6,14 jutapada periode yang sama tahun lalu. Kinerja ini menunjukkan pertumbuhan signifikan baik dari sisi pendapatan maupun laba bersih.
Sementara itu, pada pagi tadi, saham RAJA langsung terkunci di auto rejection atas (ARA) dengan kenaikan 24,78%. Harga saham meningkat dari Rp1.150 menjadi Rp1.450 per saham dengan total transaksi mencapai Rp624,80 juta dan frekuensi 1.435 kali. Antrean beli membeludak hingga 12,25 juta lot di harga Rp1.435 per saham.
Menurut Equity Research Analyst PT Erdikha Elit Sekuritas, Hendri Widiantoro, kenaikan ini mencerminkan optimisme investor terhadap saham RATU, meskipun proses penjatahan sangat ketat.
Di samping itu, berdasakan informasi dari penjamin emisi efek aksi korporasi tersebut yakni Sucor Sekuritas, menyatakan bahawa RATU mengalami pversubscription IPO mencapai 313,15 kali, menyebabkan setiap investor hanya mendapatkan 0,05% dari pesanan.
Tim riset Stockbit Sekuritas menilai saham RATU sebagai growth stock dengan potensi pertumbuhan signifikan, terutama melalui strategi akuisisi blok migas baru. Meski demikian, valuasi IPO RATU yang mencapai 13,1 kali Price-to-Earnings (P/E) dinilai lebih tinggi dibandingkan emiten serupa seperti PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), yang masing-masing memiliki P/E 4,9 kali dan 5,5 kali.
Diketahui RATU menawarkan 543,01 juta saham dalam IPO, setara dengan 20% modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dari jumlah tersebut, 190,05 juta merupakan saham baru, sementara 352,95 juta saham dijual oleh induk usahanya, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA). Total dana yang dihimpun mencapai Rp624,46 miliar.
Sebagian besar dana hasil IPO akan digunakan untuk memenuhi kewajiban cash call. Sebanyak Rp157,36 miliar akan dipinjamkan kepada anak usaha PT Raharja Energi Tanjung Jabung untuk pembayaran kewajiban kepada PetroChina senilai US$10 juta. Selain itu, Rp34,96 miliar dialokasikan untuk cash call dari ExxonMobil Cepu melalui PT Petrogas Jatim Utama Cendana (PJUC).
Induk usaha RAJA juga memperoleh Rp405,9 miliar dari divestasi saham RATU. Keberhasilan RATU dalam memperbesar portofolio melalui akuisisi blok migas dengan valuasi wajar menjadi kunci utama menarik perhatian investor, sehingga mendorong ekspektasi pertumbuhan dan premium valuation di masa depan.