<p>Pengunjung berada diantara karya pewarta foto yang dipajang di kedai kopi &#8220;Ngopi di Halaman&#8221; di Jalan Pulo Kamboja, Kebayoran Lama, Jakarta, Kamis, 25 Februari 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Jurus Sandiaga Uno Hidupkan Lagi Subsektor Seni Rupa dari Pandemi COVID-19

  • Subsektor seni rupa dalam ekonomi kreatif menjadi salah satu yang paling terpukul pandemi COVID-19. Kebijakan pembatasan sosial yang mengharuskan penutupan galeri seni pada tahun lalu membuat pelaku subsektor ini megap-megap.

Industri
Muhamad Arfan Septiawan

Muhamad Arfan Septiawan

Author

JAKARTA – Subsektor seni rupa dalam ekonomi kreatif menjadi salah satu yang paling terpukul pandemi COVID-19. Kebijakan pembatasan sosial yang mengharuskan penutupan galeri seni pada tahun lalu membuat pelaku subsektor ini megap-megap.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyampaikan telah menyiapkan formula dalam menyelamatkan subsektor seni rupa. Dirinya mengungkapkan untuk coba meningkatkan kemampuan para pelaku seni dengan membangun ekosistem working group.

Working group ini melibatkan mereka pada kebijakan working group yang melibatkan Kementerian BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dan Pemerintah Provinsi,” kata Sandiaga dalam konferensi pers, Senin 10 Mei 2021 malam.

Selain itu, working group tersebut bakal melibatkan Asosiasi Galeri Seni Rupa Indonesia (AGSI). Sandiaga berharap, working group menjadi jembatan dalam membangun ekosistem subsektor seni rupa yang berkelanjutan.

Sandiaga menyebut bakal menambah daya tarik wisata di destinasi super prioritas lewat pembangunan creative hub. Selain menjadi magnet wisata, kehadiran creative hub ini diklaim Sandiaga bisa menyerap tenaga kerja di daerah tersebut

Creative Hub kita siapkan di Samosir, Labuan Bajo, Banyuwangi, Mandila, ini yang kita harapkan dari pecinta seni dan pemilik galeri, bisa tetap membuka peluang kerja di sektor ini,” terang Sandiaga.

Menyoal anjloknya jumlah wisatawan mancanegara (wisman), Sandiaga menyebut pandemi COVID-19 menjadi momentum adaptasi teknologi dalam waktu singkat. Hal ini, sambungnya, juga berlaku bagi subsektor pariwisata yang disebutnya berhasil beradaptasi.

“Ada adaptasi teknologi juga, ada pameran virtual yang saya apresiasi luar biasa,” terang Sandiaga.

Penyekatan perjalanan antar negara menjadi aspek utama yang membuat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tersungkur sepanjang 2020. Menurut laporan World Tourism Organization (UNWTO), pendapatan ekspor dari pariwisata anjlok 70% menjadi US$730 miliar saja pada 2020.

Untuk diketahui, kontribusi sektor pariwisata terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada 2019 mencapai Rp1.200 triliun. Sementera itu, subsektor seni rupa menyumbang Rp2,03 triliunn terhadap PDB dengan jumlah unit usaha mencapai 17.000 unit. (RCS)