PT Rukun Raharja Tbk (RAJA)
Bursa Saham

Jutaan Lot Antre Debut Saham RATU, Bagaimana Prospeknya?

  • PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) mencatat debut gemilang di Bursa Efek Indonesia dengan lonjakan hingga ARA. Simak ulasan kinerja, prospek, dan strategi pertumbuhan saham ini.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Saham PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) langsung melonjak hingga Auto Rejection Atas (ARA) setelah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 8 Januari 2024. Lantas, bagaimana prospek saham ini?

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, saham RATU langsung terkunci di ARA sebesar 24,78%, naik ke level Rp1.450 per saham dari harga penawaran umum sebesar Rp1.150 per saham sesaat setelah perdagangan dibuka pagi tadi. 

Saham RATU telah ditransaksikan sebanyak 4,35 ribu lot dengan total valuasi transaksi mencapai Rp624,80 juta dan frekuensi transaksi sebanyak 1.435 kali. Hingga pukul 10.13 WIB, antrean beli saham ini membeludak hingga mencapai 12,25 juta lot di level Rp1.435 per saham.

Kenaikan ini mencerminkan optimisme investor terhadap saham RATU. Selain itu, terdapat informasi bahwa dalam proses aksi korporasi anak usaha PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) ini, ada keterlibatan Prajogo Pangestu.

Telah Diprediksi ARA

Oleh karena itu, Equity Research Analyst PT Erdikha Elit Sekuritas, Hendri Widiantoro, menyatakan tidak terkejut jika RATU langsung mencapai ARA pada hari perdana. Ia juga memperkirakan bahwa proses penjatahan saham akan ketat. 

"ARA sulit diprediksi, tetapi saya melihat kemungkinan hal ini terjadi jika penjatahannya sedikit. Ada kemungkinan investor ritel akan menahan saham tersebut," ujar Hendri kepada wartawan di Jakarta pada Senin, 6 Januari 2024.

Menurut Hendri, sejumlah investor ritel juga telah bertaruh besar pada debut IPO anak usaha RAJA ini. "Saya memiliki kenalan yang memesan dalam jumlah cukup besar, hampir sepertiga dari nilai emisi. Saya melihat kemungkinan penjatahan besok akan lebih kecil," tambah Hendri.

Sementara itu, berdasarkan informasi Sucor Sekuritas yang merupakan penjamin pelaksana emisi efek, saham RATU penjatahan RATU sudah final dengan oversubscription 313,15 kali. Selain itu, dalam penjatahan IPO setiap investor hanya mendapatkan 0,05% dari jumlah pesanan saham.

Prospek dan Tantangan

Tim riset Stockbit Sekuritas menilai bahwa meskipun RATU memiliki potensi pertumbuhan organik, mengandalkan faktor tersebut saja belum cukup menarik. Valuasi IPO RATU berada di level 13,1 kali Price-to-Earnings (P/E) 1H24 annualized, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan emiten sejenis seperti PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dengan 4,9 kali P/E 9M24 annualized dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) dengan 5,5 kali P/E 9M24 annualized.

"Kami menilai RATU sebagai growth stock dengan potensi pertumbuhan signifikan, terutama melalui akuisisi blok-blok migas, bukan hanya dari pertumbuhan organik," tulis Tim Riset Stockbit dalam laporannya, Rabu, 8 Januari 2025

Keberhasilan RATU dalam memperbesar portofolio migas melalui akuisisi dengan valuasi yang wajar menjadi kunci utama. Strategi ini mencakup peningkatan hak partisipasi di blok-blok existing maupun akuisisi blok baru. "Jika strategi ini berhasil, RATU pantas diperdagangkan secara premium," tambah laporan tersebut.

Rencana IPO

Sementara itu, dalam prospektus final yang dipublikasikan pada Kamis, 2 Januari 2025, RATUmenawarkan 543,01 juta saham dalam IPO, terdiri dari 190,05 juta saham baru dan 352,95 juta saham yang dijual oleh RAJA. Total saham yang ditawarkan setara dengan 20% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Nilai IPO ini mencakup Rp218,56 miliar dari penerbitan saham baru dan Rp405,9 miliar dari hasil divestasi saham oleh RAJA. Dari dana yang diperoleh, RATU akan meminjamkan sekitar Rp157,36 miliar kepada anak usahanya, PT Raharja Energi Tanjung Jabung, untuk memenuhi kewajiban pembayaran cash call dari PetroChina senilai US$10 juta. 

Sementara itu, sisa dana sekitar Rp2,05 miliar akan dilunasi dengan kas internal RATU. Selain itu, sekitar Rp34,96 miliar akan dipinjamkan kepada PT Petrogas Jatim Utama Cendana (PJUC) untuk pembayaran cash call dari ExxonMobil Cepu, dengan sisa kekurangan dana Rp102,5 juta akan dipenuhi dari kas internal RATU. Selain itu, RAJA akan mengantongi dana Rp405,9 miliar dari hasil divestasi 352,95 juta saham RATU