tikus jj.jpg
Dunia

Jutaan Tikus Ganggu Pasukan Rusia dan Ukraina

  • Hewan pengerat ini tidak berbahaya secara langsung, tetapi yang mengkhawatirkan adalah penyakit yang mereka bawa.

Dunia

Amirudin Zuhri

KYIV-Pertempuran musim dingin di Ukraina sudah cukup menyedihkan. Dan sebelum itu pasukan menghadapi momok tambahan yang sangat menyebalkan dan mengganggu.

Di Ukraina setelah awal musim gugur yang sangat hangat dan diikuti oleh cuaca dingin yang parah sebagian besar ladang yang belum dipanen. Ada ribuan bangkai manusia yang berserakan karena tidak dievakuasi, dan jutaan tikus berhamburan di mana-mana.

Para prajurit Rusia ini mengetahui betapa buruknya masalahnya ketika mereka menyalakan howitzer self-propelled 120 mm 2S9 Nona-S. Puluhan tikus yang mencari perlindungan dari hawa dingin keluar dari bagian knalpot. Seorang tentara terlihat menendang mereka dengan sia-sia saat tikus terus keluar dari kendaraan. 

Dalam video lain terlihat tikus juga menempati parit-parit Rusia. Mereka berada di atas tempat tidur dan gudang makanan.

Ukraina juga sedang berjuang melawan hewan pengerat. Hewan ini terlihat ada di mana-mana. Termasuk di pakaian prajurit.  Terlihat seorang prajurit  menggunakan kunci pas  mencoba memukul tikus yang berlarian di sekitar tumpukan granatnya.

Hewan pengerat ini tidak berbahaya secara langsung. Artinya gigitan mereka tidak mematikan. Tetapi yang mengkhawatirkan adalah penyakit yang mereka bawa. Ada  juga dampak yang ditimbulkan dari perlengkapan militer. Agensi France Press menghabiskan waktu dengan unit garis depan Ukraina dan melaporkan bahwa tikus merusak peralatan komunikasi pasukan Ukraina. Binatang itu menggerogoti kabel peralatan. 

“Masalahnya adalah, mereka menggerogoti kabelnya,” kata Volodymyr, komandan salah satu unit berusia 45 tahun kepada AFP baru-baru ini.

Bulan lalu, unit Ukraina lainnya melaporkan bahwa segerombolan tikus juga menghancurkan muatan artileri. Situasi ini bahkan mempengaruhi kesiapan unit.

Hewan pengerat yang mempengaruhi operasi militer bukanlah hal baru. Selama Perang Dunia II, sejumlah besar kendaraan lapis baja Jerman tidak dapat dioperasikan karena tikus yang mengunyah kabel.

Pada tanggal 19 November 1942, Tentara Merah memulai operasi besar-besaran yang dijuluki ‘Uranus’ untuk mengepung pasukan Jerman.  Serangan yang lebih besar dilakukan terhadap sayap Jerman yang diawaki oleh pasukan lemah Rumania yang bersekutu dengan Jerman. Divisi Panzer ke-22 menerima perintah segera untuk bergerak dan membantu Angkatan Darat Rumania ke-3 yang berada di ambang kekalahan. 

Saat itulah hal tak terduga mulai terjadi. Sebagian dari tank tersebut menolak untuk dihidupkan. Sementara  yang lain mati segera setelah dinyalakan. Ternyata, penyebabnya adalah tikus  yang hidup di jerami yang dimiliki divisi tank. Mereka telah menggerogoti sebagian besar kabel listrik. Akibatnya, pada saat paling kritis tank-tank ini dibutuhkan di medan perang hanya 30 dari 100 yang siap bertempur.

Musim dingin di Ukraina belum akan dimulai secara resmi dalam beberapa minggu ke depan. Ini menjadikan masalah hewan pengerat yang dihadapi pasukan Ukraina dan Rusia belum akan berakhir dalam waktu dekat. Berapa banyak lagi kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh makhluk-makhluk ini masih harus dilihat.