<p>Petugas medis menunjukkan vaksin COVID-19 produksi Sinovac sebelum dilakukan penyuntikan kepada tenaga kesehatan di RS Siloam TB Simatupang, Jakarta, Kamis, 14 Januari 2021.Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Gaya Hidup

Kabar Baik! Booster Vaksin Sinovac Mampu Lawan Varian Omicron

  • Studi terbaru menunjukkan bahwa tiga dosis suntikan atau booster vaksin nonaktif dari Sinovac dapat menyebabkan tingkat antibodi penetralisir meningkat sebanyak 94 persen dan mampu melawan varian Omicron
Gaya Hidup
Justina Nur Landhiani

Justina Nur Landhiani

Author

JAKARTA - Studi terbaru menunjukkan bahwa tiga dosis suntikan atau booster vaksin nonaktif dari Sinovac dapat menyebabkan tingkat antibodi penetralisir meningkat sebanyak 94% terhadap varian Omicron. Sedangkan setelah mendapat dua dosis suntikan hanya 35%.

Seperti yang dilansir dari laman Global Times, penelitian ini dilakukan oleh perusahaan terhadap 20 orang yang menerima dua dosis suntikan dan 48 orang lainnya mendapat tiga dosis suntikan. 

Tujuh orang di kelompok pertama dan 45 orang di kelompok kedua dinyatakan positif mampu menetralkan antibodi terhadap varian Omicron.

Penelitian juga mengatakan bahwa ada data yang menunjukkan bahwa pemberian suntikan booster vaksin dapat secara efektif meningkatkan kapasitas penetralan vaksin terhadap varian COVID-19 Omicron. 

Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Yuen Kwok dari Universitas Hong Kong menemukan pada umumnya individu yang mendapatkan dua dosis suntikan (vaksin lengkap) dari vaksin Sinovac tidak dapat menghasilkan tingkat serum antibodi yang cukup untuk melawan COVID-19 varian Omicron. Hasil yang sama juga ditemukan kepada mereka yang hanya mendapatkan dua dosis vaksin Pfizer.

Oleh karena itu, penelitian tersebut juga memberikan saran kepada masyarakat yang sebelumnya mendapatkan vaksin Sinovac dan Pfizer untuk sesegera mungkin mendapatkan booster vaksin atau vaksin ketiga sambil menunggu ditemukannya vaksin yang cocok untuk melawan Omicron. 

Seperti yang diketahui, varian Omicron pertama kali ditemukan pada awal November 2021 dan telah menyebar ke 77 negara menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Inggris juga telah mencatat kematian pertama karena varian Omicron tersebut. 

COVID-19 varian Omicron dilaporkan memiliki kemampuan penularan yang kuat sehingga menyebabkan kekhawatiran tentang kemanjuran vaksin terhadapnya.